Banyumas Dorong Pengembangan Durian
Varietas unggulan
Festival durian itu diikuti 10 petani dan dari kontes ini akan dicari varietas unggulan untuk diajukan ke Kementerian Pertanian agar disertifikasi. Saat ini
di Banyumas terdapat varietas durian kromo banyumas atau sering disebut durian bawor.
Durian kromo memiliki keunggulan daging buah tebal, rasanya manis, legit, dan tidak beraroma tajam.
”Durian ini turunan durian montong. Harganya berkisar Rp 40.000-Rp 50.000 per kilogram. Padahal, per butir beratnya 3-7 kilogram, sedangkan durian lokal dijual per butir Rp 20.000 hingga Rp 50.000,” kata Widarso.
Ia juga mengungkapkan, pemerintah daerah menganggarkan dana Rp 1 miliar untuk pengembangan durian di Banyumas. Selain untuk penyediaan benih, dana itu juga dipakai untuk promosi sekaligus pendampingan petani dan pengembangan teknologi untuk mengatasi masalah budidaya. ”Kami sedang mencari teknologi pertanian agar durian dapat berbuah sepanjang tahun. Selain itu, pemanfaatan olahan durian juga akan dikembangkan misalnya dibuat es krim,” ujarnya.
Dimeriahkan 21 gerai
Pada festival durian di Alun-alun Banyumas, terdapat 21 gerai yang masing-masing diisi oleh petani durian dan instansi per kecamatan. Mereka memajang dan menjual benih-benih durian serta durian siap makan. Ada pula stan es durian dan jenang durian.
Jodarmoyo (50), petani durian dari Kemranjen, menyatakan, kendala yang dihadapi petani durian, antara lain, hama lalat buah dan serangga gareng (semacam kumbang) yang bisa membuat buah menjadi busuk. ”Selain hama, durian juga sering dicuri orang. Baik siang maupun malam, kalau lengah, pasti ada yang naik pohon lalu mencurinya,” kata Jodarmoyo yang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengupah penjaga kebun hingga Rp 2 juta per bulan.
Tukiman (50), petani durian dari Kebasen, mengatakan, cuaca juga menjadi kendala bagi para petani durian. ”Jika sering hujan, bunga dan buah gampang rontok. Setiap pohon bisa menghasilkan 60 butir dan bisa separuhnya rontok,” katanya
Tukiman yang juga membudidayakan durian varietas komo banyumas menambahkan, pemasaran durian produknya bisa mencapai Jakarta dan Bandung. Setiap minggu rata-rata dia bisa mengirim hingga 200 kilogram durian. ”Permintaan cukup tinggi bisa sampai 1 ton per minggu,” kata Tukiman.
Menurut Tukiman, omzet penjualan durian dalam sekali panen bisa mencapai Rp 30 juta dengan laba bersih mencapai Rp 25 juta. Selain menjual durian, dirinya juga menjual daging durian kepada pembuat es krim di sekitar Banyumas. (DKA)