PONTIANAK, KOMPAS — Masyarakat Kalimantan Barat diimbau mewaspadai peredaran produk pangan tidak layak konsumsi dan ilegal menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Hal ini mengingat Kalbar sangat rawan peredaran produk-produk tidak layak konsumsi karena berbatasan dengan negara tetangga Malaysia.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak Corry Panjaitan, Sabtu (9/12), mengatakan, masyarakat hendaknya selektif saat membeli makanan dan minuman. ”Periksa betul-betul tanggal berlakunya. Kemasannya juga diperiksa masih baik atau tidak,” kata Corry.
BBPOM Pontianak mengantisipasi hal itu dengan menerbitkan surat edaran bagi para pedagang dan pengelola pusat perbelanjaan. Intinya mengimbau mereka lebih selektif dalam menjual barang-barang kebutuhan pokok. ”Kami sejak 4 Desember berkeliling ke kabupaten/kota untuk mengawasi peredaran produk pangan,” papar Corry.
Pengawasan intensif di lapangan akan dilakukan hingga awal Januari 2018. Dari hasil pengawasan sementara ini, BBPOM belum menemukan pangan yang tidak layak konsumsi atau ilegal di pasaran.
”Pedagang sudah lebih berhati-hati dalam menjual kebutuhan pokok dengan adanya surat edaran kami. Kami akan terus mengawasi kondisi di lapangan bersama instansi terkait, misalnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar dan kepolisian,” tuturnya.
Berdasarkan catatan Kompas, Kalbar rawan terhadap peredaran barang ilegal atau tak layak konsumsi. Biasanya ada oknum yang mengambil kesempatan dengan terjadinya peningkatan permintaan saat hari raya dengan memasukkan barang-barang dari perbatasan Indonesia-Malaysia. Apalagi, ada jalur ”tikus” di perbatasan.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar Nanang Purnomo menambahkan, polisi telah meningkatkan kewaspadaan untuk mengawasi jalur perbatasan. Polda juga meminta pemerintah desa dan kecamatan untuk ikut mengawasi.
”Tidak ada penambahan personel di perbatasan, tetapi kewaspadaan yang ditingkatkan. Selain itu, karena keterbatasan personel, kami meminta partisipasi aparat desa dan kecamatan di perbatasan,” kata Nanang.
Di Serang, Polda Banten menyiapkan sekitar 3.000 personel untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru. Mereka diprioritaskan bersiaga di tempat ibadah, tujuan wisata, dan jalur kendaraan bermotor saat Operasi Lilin Kalimaya 2017.
Kepala Polda Banten Brigadir Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, saat Kejuaraan Menembak Kepala Polda Banten Open 2017 di Serang, Banten, Sabtu (9/12), mengatakan, operasi itu direncanakan berlangsung 23 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018. Polda Banten akan bekerja sama dengan berbagai instansi, seperti TNI, satpol PP dan dinas perhubungan.
Selama Operasi Lilin Kalimaya 2017, masyarakat diharapkan aman dan nyaman beraktivitas tanpa gangguan kriminalitas. ”Masyarakat tentu memanfaatkan liburan akhir tahun nanti untuk beribadah, berwisata, dan pulang kampung,” ucapnya.
(ESA/BAY)