SIDOARJO, KOMPAS — Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, 2017 mencapai 4,9 persen dari total angkatan kerja. Angka itu melampaui jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Jatim yang hanya 4 persen dari total angkatan kerja.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan jumlah pengangguran dengan berbagai terobosan. Salah satunya mendata para penganggur, mencari tahu permasalahan yang dihadapi, dan mencarikan solusinya.
”Selama ini pemda menerima data dari BPS (Badan Pusat Statistik) yang sifatnya global. Untuk mengatasi persoalan di lapangan diperlukan data detail alamat penganggur, usia, hingga latar belakang pendidikan,” ujar Nur Achmad, Jumat (15/12).
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo Muhammad Husni Thamrin mengatakan, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan pendataan terhadap penganggur dengan melibatkan camat dan kepala desa sebagai ujung tombak di lapangan.
Data ini diharapkan mampu memberikan gambaran secara utuh kondisi pengangguran di wilayahnya.
”Disnaker sudah menyiapkan banyak terobosan untuk mengatasi pengangguran. Contohnya bekerja sama dengan provinsi lain untuk membuka pelatihan kerja,” kata Thamrin.
Disnaker Sidoarjo juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan besar dengan membuka program pelatihan dan magang kerja. Lulusan program itu akan memiliki kompetensi yang tinggi sehingga mereka layak diambil oleh perusahaan tempat magang atau disalurkan ke perusahaan lain.