Aditya Putra Perdana dan Benediktus Krisna Yogatama
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Hingga Sabtu (16/12) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Jawa Tengah terus mendata kerusakan akibat gempa, khususnya di Kabupaten Banyumas dan Cilacap.
Di dua daerah itu puluhan bangunan rusak, sementara di Kota Pekalongan, satu orang meninggal.
Pada Jumat (15/12) malam, gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang sejumlah daerah di Pulau Jawa, khususnya bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Jateng, dampak paling besar terasa di Banyumas dan Cilacap.
Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana saat dihubungi dari Kabupaten Grobogan, Sabtu, mengatakan, pihaknya mendorong Banyumas untuk darurat bencana mengingat dampaknya besar.
Dampak gempa di wilayah Jawa Barat yaitu 1 orang meninggal, 6 orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.
”Sementara di Cilacap, kami masih menunggu. Yang jelas, assessment (penghitungan dampak), termasuk rumah dan bangunan publik yang terdampak, masih kami lakukan secara menyeluruh,” ujar Sarwa.
Selain Banyumas dan Cilacap, guncangan gempa juga dirasakan di sejumlah daerah lain di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, serta Kota Tegal, Pekalongan, dan Semarang. Namun, dampaknya tidak terlalu signifikan.
Di Kota Pekalongan, tembok lapuk bekas pabrik di Kelurahan Kauman (eks Sugihwaras), Kecamatan Pekalongan Timur, roboh dan menimpa salah satu bagian rumah warga.
Akibatnya, Aminah (85) yang tengah tidur di kamar belakang tertimpa reruntuhan bangunan. Tak terselamatkan, Aminah pun meninggal pada Jumat malam.
Camat Pekalongan Timur Endro Purwiyatso menuturkan, pada Jumat malam, guncangan memang terasa cukup kencang di Kota Pekalongan, tetapi tak berdampak signifikan.
”Di samping rumah korban (Aminah), ada tembok bekas pabrik yang sudah lapuk dan tak terurus yang kemudian roboh dan menimpa kamar korban,” kata Endro.
Menurut Endro, malam itu juga evakuasi dilakukan. Namun, kondisi Aminah sudah meninggal.
Jasad korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bendan, Kota Pekalongan. Jenazah pun telah dimakamkan pada Sabtu pukul 08.00.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, daerah yang terdampak gempa yang merusak terdapat di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut, di Jawa Barat serta Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes, Banjarnegara di Jawa Tengah.
Dampak gempa di wilayah Jawa Barat yaitu 1 orang meninggal, 6 orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.
Adapun di Jawa Tengah, dampak gempa mengakibatkan 1 orang meninggal, 1 orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, serta 6 rumah rusak sedang.
Tidak terganggu
Pelayanan di RSUD Dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tidak terganggu pascagempa berkekuatan 6,9 SR.
Beberapa bagian tembok rumah sakit hanya mengalami kerusakan ringan.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Dr Soekardjo Budi Tirmadi mengatakan, pelayanan kesehatan masih berjalan seperti biasa.
Saat kejadian pukul 23.45, sempat terjadi kepanikan tetapi tidak lantas memicu evakuasi.
”Kami juga menerima tujuh pasien yang mengalami luka ringan akibat gempa. Ada yang tertimpa bangunan dan yang keseleo saat keluar rumah. Saat ini, pelayanan rumah sakit tetap normal,” katanya.
Salah seorang yang masih dirawat adalah Putut (30), warga Nyantong, Kota Tasikmalaya. Dia mengatakan, kakinya keselo saat menggendong ibunya keluar rumah.
”Saya langsung gendong ibu yang sedang sakit keluar rumah saat gempa mulai terasa. Karena terburu-buru, kaki saya keseleo,” katanya.