CIAMIS, KOMPAS — Setelah gempa pada Jumat (15/12), warga bersama tentara dan polisi terus membersihkan material rumah yang ambruk di RT 004 RW 002 Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Penghuni rumah itu, Hj Dede Lutfi (60), meninggal setelah gempa berkekuatan Magnitudo 6,9 yang berpusat di daratan Kabupaten Tasikmalaya merobohkan rumahnya.
Pada Minggu (17/12), 15 anggota Komando Rayon Militer 1301/Ciamis bersama warga dan polisi setempat mengangkut sisa reruntuhan rumah. Genteng-genteng warga yang sebelumnya berjatuhan juga telah dipasang kembali.
”Alhamdulillah masyarakat membantu. Ini menguatkan kami yang terkena musibah,” ujar Muhammad Yazdi (35), anak almarhumah Dede.
Menurut Yazdi, setelah gempa Jumat tengah malam, warga saling membantu untuk membereskan reruntuhan bangunan ataupun genteng.
Seruan untuk kerja bakti membersihkan reruntuhan bangunan juga diumumkan di Masjid Jami, Dusun Desa Gunungsari.
”Dimohon kesediaannya untuk kerja bakti di lokasi gempa dengan membawa perlengkapan masing-masing,” ujar warga melalui pengeras suara masjid.
Di lokasi gempa juga disediakan makanan dan minuman untuk masyarakat yang bergotong royong. Sejumlah warga turut hadir melayat.
Rumah Dede yang bertingkat dua ambruk seketika saat gempa yang berpusat di Tasikmalaya terjadi, Jumat tengah malam. Dede bersama suami, Lutfi (61), berusaha menyelamatkan diri. Namun, rumah mereka runtuh dalam hitungan detik.
”Bapak terjepit dan patah tulang punggung, sementara ibu tidak terselamatkan,” ucap Yazdi.
Rumah yang dibangun 1,5 tahun lalu itu berada sekitar 2 meter di atas jalan. Bangunan di belakang rumah yang juga milik keluarga Dede hancur di bagian atapnya.
Tembok penahan tanah di dekat jalan juga ambrol selebar 2 meter. Kerusakan parah hanya terjadi di rumah Dede. ”Selebihnya gentengnya yang terlempar. Warga sudah memperbaikinya,” ujar Dadang (39), warga setempat.
Menurut Dadang, gempa juga pernah terjadi pada 2009, tetapi tidak sampai membuat rumah ambruk. ”Di sini memang biasa gempa, tetapi hanya bergetar,” ujarnya.
Di Ciamis, berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Nasional, terdapat 188 rumah yang rusak. Ciamis termasuk daerah yang paling terdampak, setelah Tasikmalaya dan Pangandaran.