CIREBON, KOMPAS — Petani di Cirebon, Jawa Barat, meminta pemerintah mengatasi anjloknya harga bawang merah. Mereka khawatir, jika tidak segera dicari solusinya, harga bawang merah akan semakin terpuruk saat tiba panen raya, Januari mendatang.
Dalam sebulan terakhir, harga bawang merah basah di tingkat petani Cirebon kembali anjlok hingga Rp 7.000-Rp 8.000 per kilogram. Bawang merah kering juga tidak menguntungkan karena hanya laku Rp 10.000 per kg. Padahal, titik impas saat ini sekitar Rp 12.000 per kg.
"Kalau begini terus, semakin banyak petani yang tidak bergairah menanam bawang. Pemerintah harus mengatasi anjloknya harga bawang. Jangan janji-janji saja," ujar H Darmu (68), petani bawang merah asal Pabuaran, Sabtu (16/12), di Cirebon.
Pemerintah harus mengatasi anjloknya harga bawang. Jangan janji-janji saja.
Pada September dan Oktober lalu, harga bawang juga sempat menyentuh titik terendah, Rp 6.000 per kg. Harga itu jauh dari acuan pemerintah. Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/2017, harga bawang merah basah dipatok Rp 15.000 per kg. "November lalu, petani berunjuk rasa kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon. Kami ingin pemerintah cari solusi terbaik," kata Darmu.
Menurut dia, setelah unjuk rasa, harga bawang merah naik hingga Rp 11.000-Rp 12.000 per kg. Namun, harga itu tidak bertahan lama dan kembali anjlok seperti saat ini. Darmu merupakan salah satu petani yang memilih tidak menanam bawang lagi dan menggantinya dengan jagung. "Kalau saya tanam bawang lagi, bisa rugi banyak," ucapnya.
Permintaan berkurang
Subani (48), petani asal Kecamatan Babakan, menambahkan, selain harga yang rendah, permintaan bawang dari sejumlah daerah, seperti Demak di Jawa Tengah dan Padang di Sumatera Barat, berkurang drastis. Jika biasanya mereka bisa mengirimkan bawang sebanyak 10 ton, kini hanya 1 ton per bulan.
"Sepertinya banyak sentra bawang yang sedang panen juga mengirim ke sana. Akhirnya, harga jatuh dan permintaan berkurang. Seharusnya pemerintah membeli bawang petani sesuai harga acuan. Kalau harga bawang mahal, pemerintah mudah sekali bikin operasi pasar," ujarnya.
"Kalau tidak diatasi, kami khawatir harganya akan semakin anjlok saat panen raya tiba, Januari 2018. Banyak petani pasti akan merugi," kata Subani.
Kalau tidak diatasi, kami khawatir harganya akan semakin anjlok saat panen raya tiba, Januari 2018. Banyak petani pasti akan merugi
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon Deni Agustin menyebutkan, harga bawang merah kini menurun. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Itu wewenang pusat, Kementerian Perdagangan, untuk membeli harga bawang petani atau tidak. Namun, kami akan melakukan operasi pasar untuk mencegah harga itu semakin anjlok dan merugikan petani," tuturnya. (IKI)