NUNUKAN, KOMPAS — Pencarian terhadap Amat (43), nelayan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang hilang saat menjala ikan di Sungai Sebaung, dihentikan, Selasa (19/12). Keputusan ini seiring ditemukan potongan jari dan baju korban yang terkoyak, diduga karena serangan buaya, serta pencarian yang malah bisa membahayakan.
Kepala Basarnas Balikpapan Gusti Anwar Mulyadi, Selasa, mengatakan, Selasa siang tim SAR gabungan menemukan pakaian yang dicurigai milik korban. Baju berwarna merah itu ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi dalam kondisi rusak terkoyak.
Dua sepupu korban, Rusli dan Bobi, memastikan baju tersebut memang dipakai Amat saat berpamitan hendak menjala ikan, pekan lalu. Sebelumnya, Senin sore lalu, tim SAR gabungan menemukan potongan jari manusia, yang diduga jari korban yang dimuntahkan buaya.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Balikpapan Octavianto menyebut Sungai Sebaung memang merupakan habitat buaya. Tim pencari tidak diperkenankan turun ke air.
Koordinator Pos SAR Nunukan, Ari Triyanto, yang memimpin pencarian, melaporkan, unsur SAR gabungan beberapa kali bertemu dengan buaya berukuran sedang dan besar di sekitar lokasi perkiraan korban hilang.
Seperti diketahui, Amat berangkat menjala ikan bersama tiga kawannya sesama nelayan ke Sungai Sebaung, Jumat (8/12). Mereka menggunakan perahu masing-masing dan sesampai di Sebaung kemudian berpencar.
Nelayan di sana biasanya pergi mencari ikan selama 3-4 hari. Rabu (13/12), kawan-kawan Amat satu demi satu pulang. Namun, Amat, warga Kampung Rambutan, Nunukan, ini tidak kunjung pulang hingga Sabtu (16/12). Sabtu sore lalu keluarga melaporkan kejadian ini.
Mempertimbangkan potensi bahaya, dan setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga, Selasa sore diputuskan bersama bahwa pencarian terhadap Amat dihentikan. Amat dinyatakan hilang. Terhitung sejak berangkat sampai hari ini, maka 10 hari Amat hilang.
Minggu lalu, perahu korban sudah ditemukan, mengapung di Sungai Sebaung, dalam kondisi jangkar tidak diturunkan. Di perahu itu ditemukan ikan-ikan hasil tangkapan Amat, yang sudah membusuk. Kondisi pukatnya pun robek. Titik ini menjadi acuan tim pencari.