Seusai melakukan rapat koordinasi lintas sektor di Pusat Data dan Analisis Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (18/12), Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk melakukan operasi pasar secara rutin. Hal itu untuk memastikan pasokan bahan pangan tidak terganggu.
”Saya perintahkan kepada 33 kepala polda bersama TNI dan seluruh unsur masyarakat untuk mengamankan gereja. Tidak boleh ada sweeping (penertiban sepihak); bagi yang melakukan itu akan ditindak,” ujar Tito.
Hadi menyatakan, dirinya telah memerintahkan seluruh jajaran TNI di wilayah untuk membantu tugas anggota kepolisian dalam menjamin keamanan dan ketertiban di akhir tahun.
Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, secara khusus, Panglima TNI dan Kapolri sudah berkoordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman keamanan di tempat ibadah dan ruang publik.
Sementara itu, operasi pasar untuk memantau harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru semakin digencarkan. Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, kemarin, pemerintah melakukan evaluasi terkait gejolak harga beras di daerah dan melakukan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga beras di atas harga eceran tertinggi (HET). Enggar mengakui saat ini di beberapa daerah seperti Pontianak dan Sorong memang terjadi sedikit kenaikan harga beras medium di atas HET.
”Pasar tradisional dan warung-warung akan diisi beras kualitas medium dari Bulog. Pedagang wajib menjual dengan HET, yaitu Rp 9.450,” ujar Enggar.
Persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru telah dilakukan di sejumlah daerah. Polda Sumatera Selatan dan Kodam II Sriwijaya mengerahkan 2.089 personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru di sejumlah obyek vital di Sumatera Selatan. Pengamanan diperketat setelah penangkapan 12 terduga teroris di Muara Enim, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.