Bagi Bams (34), Natal bukan pesta pora meriah nan megah. Natal adalah momen sederhana bersama keluarga untuk mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta. Syukur itu rutin dipanjatkannya setiap pagi hari pada 25 Desember di bawah teduh pohon cemara.
”Berdoa samanyokap, bokap, dan nenek. Setiap pagi diawali dengan doa di bawah pohon natal,” ucap Bams ketika ditanya rutinitas Natal-nya di sela-sela mengisi acara di mal Senayan City, Jakarta Selatan, Jumat (15/12).
Doa di bawah pohon natal yang dipanjatkannya itu biasanya berisi ucapan terima kasih untuk berkah yang diberikan selama setahun terakhir. Tahun Baru, bagi pria bernama lengkap Bambang Reguna Bukit ini, dimulai pada hari Natal. Jadi, bukan pada 1 Januari seperti orang kebanyakan.
Resolusi awal tahun pun akan mulai diwujudkan setelah ritual Natal bersama keluarga. Tradisi itu selalu mewarnai akhir tahun mantan vokalis band Samsons tersebut. Ritual doa juga selalu ditemani dengan pohon natal yang tingginya lebih dari 3 meter.
”Kalau kurang pasti bokap sama nyokap berantem. Katanya belum sah kalau lebih pendek dari tangga di rumah,” kata penyanyi solo ini seraya tertawa.
Ritual doa merupakan momen yang paling ditunggu Bams. Karena begitu pentingnya momen itu baginya, ia rutin menolak tawaran pekerjaan dan berpesta dengan teman saat hari Natal.
Seumur hidupnya, penyanyi yang kini berkarier solo itu tidak pernah merayakan Natal di luar rumah. ”Jarang-jarang bisa kumpul bersama (keluarga). Yang lain saja menyempatkan waktunya, kenapa saya tidak,” ujar pria kelahiran Ottawa, Kanada, itu.
Setelah doa, acara dilanjutkan dengan bertukar kado. Akan tetapi, kado yang diberikan tidak harus sesuatu yang mahal. Malahan keluarga ini membatasi pembelian kado tidak boleh lebih dari Rp 2 juta.
Setelah beribadah bersama pada malam Natal, keesokan harinya, Bams dan keluarganya rutin bersantap siang bersama. Makanan khas Batak menjadi sajian spesial di hari istimewa itu. Rangkaian tradisi yang diturunkan oleh neneknya itu diharapkan bisa terus diwariskan hingga kepada anaknya, Eleanor, yang baru berusia tiga tahun. (DD06)