Di Bandara Balikpapan Parkir Bisa Tanpa Uang Tunai
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, meluncurkan kartu elektronik atau disingkat “Unik” untuk parkir mobil. Tinggal menempelkan kartu ke mesin, pengemudi mobil tidak perlu repot menyiapkan uang tunai.
“Zaman sudah berubah. Teknologi berkembang. Kemajuan dilihat dari seberapa tinggi masyarakat memakai uang nontunai. Langkah menarik sudah diterapkan bandara. Masyarakat juga akan senang karena dengan memakai uang elektronik, tidak repot,” kata Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan.
Hal itu diutarakan Rizal saat peluncuran uang elektronik (Unik) untuk parkir di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Kamis (21/12). Dalam kesempatan itu Rizal menjadi yang pertama menerapkan Unik. Rizal mengendarai mobil, memakai kartu Unik ini, saat di loket keluar areal parkir. Kartu tinggal didekatkan ke mesin, dan portal pun terbuka.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Handy Heryudhitiawan menyebut peluncuran Unik ini sudah disiapkan lama. Namun beberapa kali tertunda. Pihaknya bekerja sama dengan sejumlah bank seperti Mandiri, BRI, BCA, dan BNI.
“Ada 6.000-7.000 mobil masuk dan parkir di bandara ini. Pernah saat peak season, 8.500-9.000 mobil parkir dalam sehari. Kalau motor jumlahnya 2.000-3.000 per hari. Ini peluang. Ada kerjasama juga dengan perbankan, dan ada kontribusi ke pemkot,” kata Handy.
Untuk tahap awal, baru satu gerbang (loket) mobil yang dipasangi mesin “pembaca” kartu “Unik” ini di Bandara Sepinggan. Kartu yang diistilahkan e-money di masing-masing bank tersebut, didesain dengan gambar berbeda-beda. Ada yang bergambar tokoh superhero. Untuk mengisi saldo di kartu, bisa dilakukan di ATM, dengan cara yang sama dengan ketika mentransfer uang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan Suharman Tabrani mengutarakan, kemajuan suatu Negara dilihat dari pemakaian uang nontunai. “Sebab transaksi bisa tercatat. Namun di Indonesia, sampai saat ini masih didominasi pemakaian uang tunai,” ujar Tabrani.