1.408 Pakaian Disulap Jadi Pohon dan Kandang Natal
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Berbagai cara unik dilakukan untuk menyambut Natal. Di Banyuwangi, umat Katolik Gereja Maria Ratu Damai mengumpulkan pakaian layak pakai untuk dijadikan pohon dan kandang natal.
Pakaian layak pakai itu dikumpulkan lalu digulung dan disusun sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Sedikitnya ada 1.408 pakaian yang disusun hingga membentuk kerucut menyerupai pohon natal dan bentuk pondokan menyerupai kandang natal.
Aneka hiasan dan patung para gembala, Bunda Maria, Santo Yosef, dan Bayi Yesus melengkapi kemeriahan ornamen khas Natal tersebut. Pohon dan kandang natal tersebut diletakkan di bagian dalam gereja di sekitar altar.
Pastor Kepala Paroki Maria Ratu Damai Rm Sugeng Hariadi, Pr mengatakan, pembuatan pohon dan kandang natal dari ribuan pakaian layak pakai tersebut bukan asal kreatif semata, melainkan didasari makna yang ingin disampaikan.
”Mungkin selama ini umat Katolik terlalu banyak menyimpan ’sesuatu’ dalam hidupnya. Pengumpulan pakaian layak pakai merupakan salah satu cara berbagi sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Setiap kali Natal, lanjut Sugeng, bahan yang digunakan untuk membuat pohon dan kandang natal biasa dibuang, dibakar, atau disimpan dalam waktu lama. Karena itu, ia dan umat Katolik di Banyuwangi mencoba cara lain agar bahan-bahan tersebut dapat digunakan dengan optimal.
”Setelah pekan Natal selesai, pakaian layak pakai yang digunakan untuk membuat pohon dan kandang natal tentu tidak akan kami buang atau bakar. Pakaian layak pakai itu akan kami sumbangkan kepada saudara-saudara yang membutuhkan,” tuturnya.
Melalui kegiatan tersebut, Sugeng ingin menyampaikan pesan bahwa ”Natal harus menjadi kepedulian bagi sesama”.