Salah satu obyek yang diserbu wisatawan adalah Tebing Breksi di Kabupaten Sleman. Senin (25/12) siang, perbukitan batuan breksi itu penuh wisatawan. Jalan menuju Tebing Breksi dipadati mobil dan sepeda motor.
Menurut Kholiq Widiyanto, Ketua Pengelola Tebing Breksi, jumlah wisatawan ke Tebing Breksi pada libur Natal ini meningkat dibandingkan dengan hari biasa. Sabtu (23/12), jumlah pengunjung mencapai 6.000 orang, sedangkan Minggu (24/12) mencapai 7.000 orang.
Pada akhir pekan biasa, jumlah pengunjung di Tebing Breksi 3.000-4.000 orang. ”Kalau hari biasa, Senin sampai Kamis, jumlah pengunjung ke Tebing Breksi hanya sekitar 1.000 orang,” katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, kata Kholiq, disiapkan sejumlah langkah. Salah satunya pengaturan lalu lintas kendaraan wisatawan menuju Tebing Breksi. Mulai Minggu, bus besar dilarang masuk ke Tebing Breksi. Mereka disediakan parkir di tempat khusus.
Hal itu untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan lalu lintas mengingat jalan menuju Tebing Breksi sempit dan menanjak. ”Larangan dikeluarkan Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman dan kami hanya menjalankan,” ujarnya.
Pengelola Tebing Breksi menyiapkan kendaraan shuttle (ulang alik) untuk mengangkut wisatawan dari tempat parkir bus menuju Tebing Breksi. Tempat parkir bus berjarak 4 km dari Tebing Breksi. Wisatawan membayar Rp 15.000 untuk perjalanan pulang-pergi, termasuk tiket masuk.
Peningkatan kunjungan wisatawan juga terjadi di Kebun Binatang Gembira Loka, Kota Yogyakarta. Khrisyanto Agung Wibowo dari Humas Kebun Binatang Gembira Loka, mengatakan, jumlah wisatawan pada Sabtu 8.363 orang. Hari Minggu, jumlah wisatawan meningkat hampir dua kali lipat, yakni 16.454 orang. Sementara Senin kemarin, jumlah pengunjung Gembira Loka 13.866 orang.
”Untuk masa puncak liburan, kebanyakan pengunjung yang datang adalah keluarga, bukan rombongan pelajar,” katanya.
Menurut Khrisyanto, jumlah kunjungan wisatawan pada libur Natal 2017 jauh lebih banyak daripada hari-hari biasa. Pada kondisi biasa, jumlah pengunjung di Gembira Loka pada hari Sabtu hanya sekitar 5.000 orang. Adapun pada hari Minggu sekitar 10.000 orang. Pada Senin-Jumat, pengunjung 1.000-2.000 orang.
”Pada liburan kali ini, peningkatan kunjungan terasa sejak 17 Desember. Jumlah pengunjung selalu di atas 6.000 orang,” ujar Khrisyanto.
Wisata di Batu
Ribuan wisatawan juga menyerbu sejumlah obyek wisata unggulan di Batu, Jawa Timur, pada liburan Natal ini. Mereka mengunjungi agrowisata dan obyek wisata lain.
Hari Minggu (24/12), di Jatim Park 2, misalnya, terjadi antrean panjang mobil dan bus yang hendak masuk ke lokasi parkir. Begitu pula di Jatim Park 3, yang baru saja dibuka, langsung menyedot banyak wisatawan.
Kendaraan juga padat merayap menuju sejumlah agrowisata kebun apel di Batu utara. ”Saya datang ke Batu bersama keluarga. Semua ada lima orang. Sampai di sini Sabtu kemarin,” ujar Neneng (36), wisatawan asal Cikarang, Bekasi, yang tengah menikmati obyek wisata petik apel.
Menurut Neneng, tahun ini dirinya kembali memilih berwisata ke Batu dengan alasan obyek wisata di tempat ini cukup banyak dan bervariasi. Semua bisa dinikmati keluarga, termasuk anak-anak. Keluarga Neneng terakhir ke Batu tahun 2013. Selain Batu, rencananya keluarga Neneng juga berkunjung ke Gunung Bromo di Probolinggo.
Kuswantoro, pegawai agrowisata Batu Agro Apel, mengatakan, jumlah pengunjung melonjak sejak pertengahan Desember saat siswa mulai libur. Diperkirakan pengunjung akan tetap ramai sampai Tahun Baru. ”Sehari bisa mencapai 2.000 pengunjung. Biasanya hanya 300-400 orang,” ujarnya. Banyak pengunjung yang memesan jadwal jam kunjung sejak jauh hari.
Pemilik homestay Syariah Cempaka di Oro-oro Ombo, Maman Adi Saputro, mengatakan, penginapan miliknya telah penuh dipesan mulai 15 Desember hingga 5 Januari 2018. (HRS/WER)