Natal Memperkuat Toleransi
Uskup Jayapura Mgr Leo Laba Ladjar OFM, Minggu (24/12), di Jayapura, Papua, menyampaikan pesan Natal yang intinya perayaan Natal menjadi momentum rekonsiliasi bagi masyarakat untuk menciptakan Papua yang damai dan bebas dari konflik sosial.
Leo mengatakan, masyarakat jangan terlalu fokus pada kemeriahan lahiriah dalam menyambut perayaan Natal, tetapi diimbau agar membagi keramahan dan cinta kasih kepada sesama.
Ia menuturkan, banyaknya kekerasan yang terjadi di Papua karena masyarakat tak mau membuka hatinya untuk melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan.
”Di dalam hati mereka hanya menginginkan kekuasaan sehingga melakukan segala cara yang tak sesuai regulasi. Oleh karena itu, saya mengimbau agar para tokoh agama berperan membangun hati nurani keagamaan jemaatnya,” tuturnya.
Ia berharap agar konflik antarwarga tak terjadi dalam pemilihan gubernur dan bupati di Papua tahun depan.
Dari catatan Kepolisian Daerah Papua, konflik dalam pilkada serentak 2017 di tiga kabupaten di Papua menyebabkan 14 warga meninggal dan 176 warga luka-luka.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, seusai memantau pengamanan Natal di Katedral Jayapura, mengatakan, Natal harus menjadi momen bersama untuk menciptakan tanah Papua yang aman dan damai.
”Tahun depan adalah tahun politik di Papua dengan pelaksanaan Pilgub Papua dan pilkada di tujuh kabupaten. Karena itu, semua umat beragama harus bersatu padu menciptakan pemilu yang demokratis dan damai,” ujar Boy.
Kebersamaan
Dari Surabaya, Jawa Timur, dilaporkan, perayaan Natal di 355 gereja di Surabaya, Senin (25/12), berlangsung aman. Umat Kristiani menjalankan misa Natal dengan tertib dan damai.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, perayaan Natal harus menjadi momentum bagi umat Kristiani untuk meningkatkan rasa kebersamaan antarumat beragama. Jangan mempertajam perbedaan dan rasa kebencian karena hal itu sama sekali tak produktif. Justru yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini adalah semangat kebersamaan untuk menyelesaikan masalah bangsa, yakni kemiskinan dan kebodohan.
Tahun depan, tensi politik di Surabaya diperkirakan tinggi karena menjadi ibu kota provinsi yang dijadikan arena pertarungan politik. ”Boleh berbeda asal tidak terpecah belah,” ujarnya.
Sementara itu, perayaan Natal di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jakarta, berjalan khidmat. Saat ibadah malam Natal, Minggu, jemaat GPIB dikunjungi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, beserta rombongan.
Turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan Forum Kerukunan Umat Beragama DKI Jakarta.
Tjahjo meminta maaf jika ketatnya pengamanan membuat jemaat kurang berkenan. Dia mengatakan, hal itu dilakukan agar ibadah berlangsung aman tanpa gangguan.
Sementara itu,
Anies berharap Natal dapat dirayakan dengan penuh kegembiraan bersama keluarga. Dia berharap keteduhan ibadah Natal dapat diteruskan dalam kehidupan warga Jakarta.
”Jakarta adalah rumah bagi setiap warga Jakarta. Mari bangun suasana teduh, damai, persatuan sesungguhnya, dan semoga keteduhan dan ketenangan yang terjadi malam ini akan
mewarnai hari-hari ke depan,” ujarnya.
Saling membantu
Sekitar 400 warga tidak mampu, terutama yang akan merayakan Natal, mendapat bingkisan bahan pokok gratis di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu lalu. Pembagian bahan pokok tidak berlangsung di gereja, tetapi di Kelenteng Hok Tik Bio. Kegiatan diprakarsai komunitas lintas agama dan komunitas Gusdurian Kabupaten Pati.
Ketua Gusdurian Kabupaten Pati Edy Siswanto mengemukakan, kegiatan ini tidak hanya berbagi bahan pokok menjelang Natal, tetapi juga sebagai upaya menjaga dan melestarikan kebinekaan.
Sementara pemuda lintas agama di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan, Jawa Timur, Minggu, menggelar Apel Pelangi Nusantara yang diikuti pemuda Hindu, Kristen Protestan, Gerakan Pemuda Anshor, dan perwakilan perguruan silat. Perwakilan pemuda Hindu, Kristen, dan Islam kemudian menandatangani prasasti Pelangi Nusantara Pemuda Lintas Agama.
Ketua Pengurus Anak Cabang GP Anshor Balun, Muhammad Alamudin, menuturkan, pemuda lintas agama melaksanakan apel untuk memperkuat toleransi di kalangan pemuda.
Wisnu, perwakilan dari pemuda Hindu, menuturkan, Desa Balun menjadi simbol keberagaman dan kerukunan. Meski berbeda keyakinan, warga hidup rukun dan saling menghargai.
(TAM/FLO/WHO/SYA/ACI/DD06)