Kerap Banjir, Rel Kereta Porong Ditinggikan dan Ditanggul
Oleh
Runik Sri Astuti
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - PT KAI Daop VIII Surabaya meninggikan rel kereta api di jalur Porong, Sidoarjo, Jatim. Selain itu petugas juga membangun tanggul di sisi kanan dan kiri rel sepanjang 1,3 km.
Hal itu untuk menormalisasi jalur kereta setelah terendam banjir dan mengantisipasi terulangnya bencana serupa karena hujan deras masih berpotensi terjadi.
Sejumlah pekerja tampak sibuk memperbaiki rel kereta di pinggir Jalan Raya Porong, Rabu (27/12).
Sebagian terlihat menangani jaringan rel sedangkan sebagian lagi mengerjakan bantalan relnya.
Aktivitas itu berlangsung di sela-sela jadwal perjalanan kereta yang menuju ke timur dan selatan Jatim.
Rel kereta jalur Porong sangat vital sebab setiap hari dilintasi puluhan kereta dengan rute perjalanan ke timur seperti Banyuwangi, Jember, dan Probolinggo.
Jalur ini juga melayani perjalanan kereta ke selatan seperti Malang, Kediri dan Blitar. Selain kereta jarak jauh, jalur ini juga dilintasi kereta komuter Surabaya-Sidoarjo.
Manajer Humas Daop VIII Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan rel kereta api jalur Porong saat ini dinormalisasi sebab sempat terendam banjir selama sepekan lebih.
Selain itu bantalan rel ditinggikan hingga 100 cm dari kondisi rel yang eksis saat ini.
Peninggian itu untuk mengantisipasi ketinggian banjir yang mencapai lebih dari 100 cm di atas kepala rel.
“Selain ditinggikan, juga dibangun tanggul di sisi kanan dan kiri rel untuk membendung air agar tidak merambah ke permukaan jalur lintasan kereta. Tanggul juga berfungsi menstabilkan bantalan rel agar tidak tergerus air,” kata Gatut.
Rel kereta api di Porong selain rawan bencana banjir juga kerap mengalami penurunan tanah.
Hal itu terjadi karena dampak semburan aktif lumpur Lapindo yang berada di dekat sumur pengeboran Banjar Panji 1 Kecamatan Porong. Posisi rel kereta tepat sejajar dengan tanggul kolam penampung lumpur.
Rawan Banjir
Gatut menambahkan selain di Porong, jalur kereta api yang rawan banjir terdapat di antara Kecamatan Bangil dan Pasuruan serta Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro.
Mengantisipasi terjadinya gangguan perjalanan kereta akibat banjir selama musim hujan, PT KAI menyiagakan 62 personel khusus untuk memantau daerah rawan.
Pihaknya juga menyiagakan tim khusus gerak cepat penanganan bencana banjir dan longsor serta menyiapkan amus (alat material untuk siaga).
Material itu antara lain berupa karung berisi pasir siap pakai, batu kericak, bantalan rel kereta, dan plat besi.
Semua alat dan material berada di atas gerbong dan siap digunakan setiap saat.
Cor Jalan
Sementara itu Pemkab Sidoarjo membangun jalan cor sepanjang total 4 km di lima titik dengan panjang masing-masing lokasi bervariasi mulai 700 meter – 1,3 km.
Pembangunan jalan cor dilakukan di daerah rawan banjir untuk mencegah kerusakan jalan dan memperpanjang usia jalan.
Lima titik pembangunan jalan cor itu di jalur Porong-Krembung, jalur Bulang-Prambon, jalur Kepadangan-Krembung, jalur Prambon-Gedangrowo, serta jalur Kebonagung-Kemasan.
Selain rawan banjir, jalan di lima lokasi itu kerap dilintasi truk bermuatan berat yang melebihi kapasitasnya sehingga mempercepat kerusakan.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan pekerjaan pengecoran jalan memakan biaya mahal.
Sebagai gambaran untuk mengecor 4 km diperlukan biaya Rp 64 miliar. Namun pengecoran jalan itu diperlukan sebab Sidoarjo merupakan daerah rawan banjir sehingga kondisi jalan cepat rusak.