Konser itu disambut hangat para pengunjung Taman Simalem Resor. Selain More Than Jazz, konser itu juga menghadirkan musisi Andi Bayou, Romello Armando Purba, dan Advent Tarigan. Mereka tampil di ketinggian perbukitan dengan latar belakang Danau Toba. ”Konser ini menjual keindahan alam yang dipadu dengan gaya hidup penikmat musik jazz,” kata Andi Bayou, musisi sekaligus produser musik.
More Than Jazz yang beranggotakan tiga personel itu tampil dengan sejumlah lagu, antara lain ”Summer Time”, ”Blue Moon”, ”Bye Bye Black Bird”, dan ”Karo Piso Surit”. Personel More Than Jazz terdiri dari Eva Maria Manso Mateo (vokalis), Fernando Albero Domenech (terompet), dan Noel Honey (pianis).
Menurut Andi, Danau Toba mempunyai keindahan alam yang luar biasa. Peluang pengembangan pariwisata Danau Toba juga sangat besar karena telah ditetapkan pemerintah menjadi salah satu destinasi prioritas nasional. Pemerintah juga telah membangun akses di sekitar Danau Toba, seperti jalan tol dan bandara. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama membangun pariwisata Danau Toba.
Andi mengatakan, salah satu cara untuk menarik wisatawan ke Danau Toba adalah mendekatkan wisatawan dengan gaya hidup mereka. Oleh karena itu, konser dirancang dengan menampilkan musik jazz, budaya, dan gaya hidup. Konser itu juga memperkenalkan kenikmatan kopi Karo kepada para wisatawan. ”Semuanya menjadi satu dalam konser ini. Ini konsep pariwisata yang harus dikembangkan," katanya.
General Manager Taman Simalem Resor Eddy Tanoto mengatakan, Sinabung Karo Jazz Festival akan disiapkan menjadi salah satu agenda rutin di Taman Simalem Resor. Mereka terus mengadakan agenda-agenda baru sebagai daya tarik di tempat wisata seluas sekitar 200 hektar itu.
Eddy menjelaskan, mereka terus mengembangkan fasilitas pariwisata di Taman Simalem Resor. Selain menyelenggarakan konser, ada pula agrowisata, kamping, jelajah hutan, taman bunga, dan kafe.
Eddy mengatakan, peluang lain yang dapat dikembangkan di Kabupaten Karo adalah agrowisata melalui pertanian kopi dan teh organik. Para wisatawan sangat menyukai berkunjung ke kebun organik itu dan menikmati hasilnya dalam secangkir kopi atau teh.
Dengan pengembangan pariwisata ini, kata Eddy, kunjungan wisatawan ke Danau Toba diharapkan terus meningkat. Saat ini kunjungan turis asing ke Sumatera Utara sekitar 250.000 kunjungan per tahun. Pemerintah menargetkan satu juta kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara pada 2019. Danau Toba menjadi magnet utama menarik wisatawan itu.
Eva Maria mengatakan, destinasi dengan keindahan alam dan budaya seperti ini sangat disukai oleh wisatawan Eropa.