Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Oknum PNS di Kutai Kartanegara

Kompas/Lukas Adi prasetya

Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin (kanan) memberi pernyataan di Mapolda Kaltim, Minggu (31/12) terkait tim Densus 88 yang dibantu Polda Kaltim menangkap seseorang terduga teroris di Kutai Kartanegara

BALIKPAPAN, KOMPAS - Tim Densus 88 dibantu Polda Kalimantan Timur menangkap MJ (36), warga Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (30/12) malam. MJ ditangkap atas dugaan kepemilikan senjata api ilegal, dan ada indikasi keterlibatan dengan jaringan teroris.

Kepala Polda Kaltim Irjen Safaruddin, saat memberi pernyataan di Mapolda Kaltim, Balikpapan, Minggu (31/12) siang, membenarkan penangkapan tersebut, tadi malam. Ia juga membenarkan MJ adalah oknum PNS dari Satuan Polisi Pamong Praja di kabupaten itu.

“Densus bekerja sama dengan intelejen kami memantau, ada indikasi keterlibatan dia (MJ) dalam jaringan teroris. Maka dilakukan langkah represif untuk preventif,” kata Safaruddin.

MJ ditangkap tadi malam di rumahnya, Jalan Usaha Tani, RT 18 Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Lelaki itu langsung dibawa ke Polda Kaltim untuk diperiksa.

Bukti-bukti yang disita, tidak diungkapkan detil. Kabid Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Ade Yaya Suryana menyebut, yang ditemukan di rumah MJ antara lain satu pucuk senjata api rakitan berikit amunisinya, laptop, dan sejumlah dokumen (buku).

“Dokumen-dokumen yang ditemukan akan dianalisis, dievaluasi, untuk memastikan dia apakah memang benar ada kaitannya dengan kelompok teror. Sekarang dia sedang diperiksa. Kami tidak boleh mengungkapkan lebih jauh, karena masih dalam pengembangan,” kata Safaruddin.

Lebih jauh diutarakan, MJ sudah diawasi sejak lama. Seorang PNS, menurut Safaruddin, tidak wajar memiliki senjata api rakitan. “Mau diapakan? Tidak ada relevansinya dengan tugas,” kata Safaruddin.

MJ diketahui juga imam Masjid At Taqwa di lingkungan kantor bupati Kutai Kartanegara. Secara terpisah, Kepala Humas Pemkab Kutai Kartanegara Dafip Haryanto mengaku kaget dengan penangkapan itu.

“Saya tidak terlalu mengenal dia, apalagi akvitasnya di luar jam kerja. Atau bagaimana orangnya. Yang saya tahu, dia di Satpol PP,” kata Dafip.