MATARAM, KOMPAS - Wisatawan yang datang pertama di Lombok International Airport (LIA) mendapat sambutan hangat dari Manajemen LIA dan Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Senin (1/1).
Para tamu yang terdiri atas 106 orang itu adalah penumpang pesawat Air Asia yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, dan mendarat sekitar pukul 11. 45 Wita di landasan pacu LIA, Praya, Lombok Tengah.
Para penumpang yang 90 persen wisatawan mancanegara itu masing-masing dikalungi selendang kain tenun khas Lombok, disuguhi minuman dan makanan ringan khas dalam acara welcome drink, seperti kue cucur, getuk, kacang, dan jagung rebus.
Mereka kemudian dihibur dengan tarian khas Lombok yang mengundang wisatawan ikut bergoyang.
”Saya tidak menduga mendapat sambutan seperti ini, saya sangat terkejut. Ini pertama kali saya datang ke Lombok meski sudah lama mendengar Lombok memiliki keindahan alam. Tapi baru pertama datang saya mendapat sambutan meriah seperti ini, saya senang senang,” ujar Sarah, wisatawan asal Finlandia.
Sarah yang mengaku mengisi liburan selama enam hari itu mendapat kalungan perdana selendang dari IGN Ardita, General Manager LIA, diikuti penumpang lain.
Menurut Ardita, seperti tahun-tahun sebelumnya, penyambutan tamu pada hari pertama tahun 2018 ini dimaksudkan untuk pencitraan bagi Lombok, khususnya sebagai destinasi wisata internasional.
”Kami sebagai ’tuan rumah’ perlu memberikan kesan yang baik dan ramah, dengan harapan mendapatkan hal yang positif ketika berwisata di Lombok,” ujar Ardita.
Penyambutan juga dilakukan terhadap penumpang pesawat Silk Air Singapura yang mendarat di LIA dari Singapura sekitar 18.15 Wita yang membawa 160 penumpang yang umumnya wisatawan mancanegara.
”Penyambutan ini untuk pencitraan yang baik, dan promosi pariwisata NTB, karena tahun 2018 kami menargetkan 4 juta kunjungan ke Lombok, baik wisatawan dosmetik dan mancanegara,” kata Fauzal, Kepala Dinas Pariwisata NTB.
Kecuali memberikan kesan yang baik, penyambutan yang disertai hiburan kesenian khas Lombok juga dimaksudkan agar wisatawan mendapat gambaran awal kekayaan budaya, seni, dan tradisi yang ada di Provinsi NTB.