SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seusai istigasah tiga pilar di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Minggu (31/12), berharap, memasuki tahun 2018, elite politik dan masyarakat akar rumput lebih dewasa berdemokrasi. Jangan sampai pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur di Kota Surabaya justru memecah belah warga.
Risma meminta seluruh elemen masyarakat tetap menjaga kerukunan dan kebersamaan. Meski berbeda pilihan politik, warga harus bersatu agar situasi di Surabaya tetap rukun. Jangan sampai karena perbedaan pilihan, masyarakat terpecah belah.
”Saya perhatikan situasi politik di kalangan akar rumput (saat ini) lebih ’panas’ dibandingkan pilgub 2013. Semoga elite politik bisa memberikan contoh kepada pemilih agar tetap mengedepankan kerukunan,” katanya.
Secara terpisah, Gubernur Jatim Soekarwo meminta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim tidak melakukan kampanye hitam untuk mendapatkan dukungan. Dia meyakini kedua bakal pasangan calon yang sudah dipastikan bertarung dalam pilgub Jatim, Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, adalah kader Nahdlatul Ulama yang bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat.
”Jangan sampai menimbulkan konflik yang bisa merusak kerukunan di masyarakat. Pilkada adalah cara untuk menyalurkan aspirasi politik yang seharusnya bisa mempersatukan,” katanya.
Sementara itu, Uskup Jayapura Leo Laba Ladjar OFM berharap pemilihan gubernur dan kepala daerah di tujuh kabupaten di Papua tahun ini dapat berjalan demokratis dan damai. Salah satu kunci adalah penyelenggara pemilu yang berintegritas. Salah satu penyebab konflik dalam pilkada adalah permainan oknum penyelenggara pemilu. ”Karena itu, diperlukan pengawasan dan sanksi yang tegas terhadap oknum yang terlibat,” katanya.
Di Lampung, menurut Ketua Panwaslu Tulang Bawang Barat Midiyan, ada pembagian paket makanan disertai atribut bakal calon gubernur tertentu, Sabtu (30/12). Paket berisi susu kaleng itu diduga akan dibagikan kepada warga di Kecamatan Tumijajar. ”Kami bersama staf pengawas pemilu dan Polri mengecek di lokasi. Kami temukan paket berisi susu kaleng, kaus, dan spanduk dari salah satu pasangan calon yang disimpan di rumah warga,” katanya. (SYA/FLO/VIO)