logo Kompas.id
NusantaraSelamat Tinggal Taman Nasional...
Iklan

Selamat Tinggal Taman Nasional Tesso Nilo

Oleh
· 3 menit baca
Gajah patroli peliharaan Yayasan Tesso Nilo yang bernama Jumbo (kiri) dan Novi (kanan) sedang diberi makan oleh mahout (pawang). Patroli gajah diperlukan untuk mendukung pelestarian kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yang berfungsi sebagai hutan konservasi gajah sumatera.
KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI

Gajah patroli peliharaan Yayasan Tesso Nilo yang bernama Jumbo (kiri) dan Novi (kanan) sedang diberi makan oleh mahout (pawang). Patroli gajah diperlukan untuk mendukung pelestarian kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yang berfungsi sebagai hutan konservasi gajah sumatera.

Judul di atas mungkin bernada pesimistis, tetapi tepat untuk menggambarkan kondisi Taman Nasional Tesso Nilo saat ini. Masalah perambahan di kawasan konservasi gajah sumatera itu sudah tidak dapat ditoleransi. Hanya delapan tahun sejak penetapan pada 2009 seluas 83.000 hektar, vegetasi hutan alam yang tersisa sekarang ini 20.000 hektar. Artinya, hutan yang hilang telah mencapai 63.000 hektar.

”Saya masih ingat. Pada tahun 2004, ketika TNTN (Taman Nasional Tesso Nilo) diresmikan pemerintah, warga Dusun Toro Jaya hanya 10 keluarga atau sekitar 30 orang. Sekarang warga di sana sudah lebih dari 2.500 keluarga, atau sekitar 6.000 orang. Mereka perambah TNTN,” kata Hamencol (54), ninik mamak (pemuka adat) Desa Lubuk Kembang Bunga, di sela-sela perjalanan ke kawasan TNTN di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, pekan lalu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000