SERANG, KOMPAS — Ribuan personel keamanan disiapsiagakan untuk pengamaman pilkada di sejumlah daerah di Banten, Jawa Tengah, dan Papua.
Untuk pengamanan pilkada di Kota Serang, polisi mengerahkan 1.036 personel. Jumlah itu terdiri dari 600 polisi, 300 TNI, serta 136 petugas satuan polisi pamong praja dan perlindungan masyarakat.
Kepolisian Resor Magelang mengerahkan 825 personel untuk mengamankan pilkada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kekuatan personel ini dikerahkan untuk mengamankan setiap tahapan hingga hari H pemungutan suara di 2.625 tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara di Papua, polisi mengerahkan 14.506 personel keamanan untuk pengamanan pemilihan gubernur dan kepala daerah di tujuh kabupaten di Papua pada 2018.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Serang Kota Ajun Komisaris Besar Komarudin seusai Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Mantap Praja 2018 di Serang, Banten, Jumat (5/1), mereka mulai menjalankan tugas saat dibukanya pendaftaran pasangan calon kepala daerah Kota Serang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang akan membuka pendaftaran tersebut pada 8 Januari 2018 dan ditutup dua hari kemudian. Komarudin mengatakan, Polres Serang Kota mengerahkan 400 personel.
”Jumlah itu mencakup dua pertiga dari total kekuatan Polres Serang Kota. Kepolisian Daerah Banten juga mengerahkan personelnya,” ucapnya. Bagian-bagian Polda Banten yang mengerahkan satuannya, yakni Sabhara dan Brimob, masing-masing sebanyak dua kompi.
Menurut Komarudin, jumlah personel pengamanan belum termasuk 1.958 petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang akan diturunkan di tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah TPS saat pemungutan suara nanti 979.
Komarudin mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan Pilkada Kota Serang. ”Tidak boleh ada kelompok yang mengusik ketenteraman pilkada tersebut. Apel yang dilaksanakan menjadi wujud kesiapsiagaan kami,” ujarnya.
Aktivitas masyarakat diharapkan tidak terganggu dengan Pilkada Kota Serang. Komarudin mengatakan, Polres Serang Kota telah membentuk tim siber. ”Ada satgas (satuan tugas) yang yang akan mendeteksi untuk mengantisipasi ancaman melalui media sosial,” katanya.
Menurut Komarudin, masyarakat diminta tidak menelan mentah-mentah infomasi yang belum tentu benar. Hingga saat ini, Polres Serang Kota belum menerima laporan mengenai teror terhadap bakal calon wali kota Serang, partai politik, dan KPU Kota Serang.
Wakil Wali Kota Serang Sulhi Choir mengatakan, personel pengamanan Pilkada Kota Serang sudah siap melaksanakan tugasnya. Masyarakat pun diminta membantu mengamankan pilkada tersebut hingga tingkat kelurahan. Selain itu, pegawai negeri sipil (PNS) harus benar-benar netral.
”Mereka wajib fokus menyelesaikan persoalan pemerintahan. Maka, PNS diperintahkan untuk netral. Ada konsekuensi jika PNS memihak calon kepala daerah tertentu,” katanya. Sanksi terberat untuk PNS yang mendukung pasangan calon kepala daerah tertentu, yakni pemecatan.
Sementara itu, 14.506 personel keamanan juga diterjunkan untuk pengamanan pemilihan gubernur dan kepala daerah di tujuh kabupaten di Papua pada 2018. Hal ini untuk mencegah konflik antarsimpatisan dan memastikan pelaksanaan pilkada berjalan sesuai prosedur.
Hal itu diungkapkan Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, seusai apel gelar pasukan untuk kesiapan pengamanan Pilgub dan Pilkada 2018 di Jayapura, Papua, Jumat (5/1). Jumlah personel yang dikerahkan terdiri dari 7.569 polisi, 2.250 anggota TNI, dan 4.687 petugas Linmas.
”Para petugas akan mengamankan 7.904 TPS untuk pelaksanaan Pilgub Papua di 28 kabupaten dan 1 kota serta 1.765 TPS untuk pilkada di tujuh kabupaten,” ujar Boy.