logo Kompas.id
NusantaraWarga Damaikan Ojek Pangkalan ...
Iklan

Warga Damaikan Ojek Pangkalan dan Ojek Daring

Oleh
B KRISNA YOGATAMA dan DEDI M
· 4 menit baca
Pengemudi ojek dan taksi dalam jaringan (online) berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (16/10/2017). Selain menuntut adanya peraturan agar ada  kepastian hukum bagi operasi transportasi berbasis daring, mereka juga menuntut perlindungan dari aparat kepolisian saat mereka sedang membawa penumpang.
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Pengemudi ojek dan taksi dalam jaringan (online) berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (16/10/2017). Selain menuntut adanya peraturan agar ada kepastian hukum bagi operasi transportasi berbasis daring, mereka juga menuntut perlindungan dari aparat kepolisian saat mereka sedang membawa penumpang.

Sejak moda angkutan ojek daring (online) berkembang, warga Kompleks Arcamanik Endah, Kelurahan Sukamiskin, Kota Bandung, merasa tidak nyaman. Bukan karena kehadiran angkutan berbasis aplikasi, melainkan karena sering terjadi peristiwa akibat konflik antara ojek pangkalan (opang) dan ojek daring.

”Tiba-tiba ada anak sekolah diturunkan oleh pengojek lain, padahal anak itu mau berangkat sekolah. Ada pengojek online yang mengantar makanan ke kompleks kami, helmnya ditahan. Warga menjadi resah,” ujar Sunarya Haeruman (54), Ketua Rukun Warga (RW) 013 Kompleks Arcamanik Endah, Senin (27/11/2017).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000