Kolaborasi Pegiat Seni Antardaerah Belum Banyak Digarap
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pameran bersama yang menjadi ajang kolaborasi pegiat seni dan industri kreatif antardaerah belum banyak digarap di Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan yang paling sering menghelat kegiatan. Pameran seni dan industri kreatif idealnya juga dipisahkan dari stan-stan makanan atau kuliner.
Hal itu diutarakan Abi Ramadan Noor, perupa di Balikpapan, yang juga penggerak pameran Pojok Seni dan Usaha Kreatif, di sela-sela acara, Minggu (7/1). Pameran ini diikuti 23 pegiat seni, komunitas seni, serta pelaku industri kreatif di Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Abi, perlu untuk membangun silaturahim antarpenggerak dan pelaku seni. Ini bisa membangun industri kreatif secara mandiri sebab, di sisi lain, minat dan apresiasi publik, terutama di Balikpapan, belum tinggi. Padahal, Balikpapan adalah kota yang menggelar paling banyak pameran di antara kota/kabupaten lain di Kaltim.
”Jadi, kami berusaha menghidupkan minat dan apresiasi publik dengan cara (pameran) ini. Pameran seperti ini masih jarang di Balikpapan, dalam arti pameran yang berdiri sendiri, berkolaborasi dengan pegiat dari daerah lain, dan tanpa kuliner,” tutur Abi.
Terkait kuliner, Abi melihat pameran seni masih sering dibarengkan dengan stan-stan kuliner (makanan). Imbasnya, pameran seni seakan hanya jadi pelengkap pameran. Dalam pameran Pojok Seni dan Usaha Kreatif yang diadakan di areal parkir Gedung Balikpapan Sport and Convention Centre, ada sekitar 20 peserta, semuanya pegiat seni dan industri kreatif.
Peserta dari Kabupaten Kutai Kartanegara menyambut gembira acara ini. Mereka, yang bernaung dalam Rumah Budaya Kutai, menampilkan beberapa kegiatan, antara lain permainan gasing tradisional.
Nursyamdani, Ketua Keroan Begasing Kutai—salah satu komunitas di bawah Rumah Budaya Kutai—menyebutkan, dirinya serta kawan-kawan penggerak seni budaya dan industri kreatif di Kutai Kartanegara menyambut setiap ajakan dari luar daerah. ”Acara seperti ini yang kami tunggu,” ujarnya.
Peserta pameran ini antara lain perupa, ilustrator, dan usaha kerajinan tangan. Abi, misalnya, menampilkan sejumlah lukisan berkonsep realis dan karya instalasi seperti kapal dewa ruci setinggi 70 cm berbahan kayu. Adapun Ade Putri, pemilik Degaharu, membawa karya-karya ilustrator yang dipakai untuk cerita bergambar.
Selama tiga hari ini, sejak Jumat (5/1), juga diadakan atraksi, seperti permainan gasing, kelas seni, serta pentas puisi dan musik tradisional. ”Balikpapan punya banyak potensi, tapi belum banyak bergerak. Ternyata, dukungan dari luar daerah ada,” ujar Abi.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.