Gairah Deklarasi di Luar Jawa
PALEMBANG, KOMPAS — Pasangan bakal calon gubernur/wakil gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Mawardi Yahya mendeklarasikan diri untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2018. Pasangan ini didukung tiga partai, yakni Nasdem, Hanura, dan PAN, dengan total 16 kursi di DPRD Sumsel, atau sudah melebihi syarat minimal KPUD Sumsel (15 kursi).
Pendeklarasian Herman dan Mawardi dilakukan di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Minggu (7/1). Acara ini disaksikan ribuan pendukung, berikut aktivis partai pengusung. Pasangan ini bervisi membangun perekonomian dari desa.
Disinggung mengenai peluang, Herman tidak bisa memprediksi dukungan yang akan diperolehnya. Namun, dia optimistis akan menang. ”Semua lawan berat. Saya tidak bisa memprediksi berapa persen kemenangan saya. Hanya saja, saya yakin menang,” katanya. Ia juga telah bersepakat dengan partai pendukung untuk mengedepankan kesantunan dan kesopanan dalam berkampanye. ”Yang terpenting merebut hati pemilih,” ujar Herman.
Pasangan Herman dan Mawardi akan bersaing dengan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Dodi Reza Alex Noerdin/Muhammad Giri Ramanda Nazaputra Kiemas. Pasangan Dodi dan Giri dicalonkan PDI Perjuangan, dan nama keduanya telah diumumkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Minggu.
Dodi tak lain putra Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Adapun Giri Ramanda adalah keponakan Megawati yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Sumsel.
Tiga bakal calon
Dari Pontianak dilaporkan, PDI Perjuangan mengusung Karolin Margret Natasa sebagai bakal calon gubernur Kalimantan Barat, berpasangan dengan Suryadman Gidot. Dengan demikian, sudah ada tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur partai politik yang akan bertarung pada Pilkada 2018.
Karolin kini menjabat Bupati Landak dan juga kader PDI Perjuangan. Adapun Suryadman merupakan Bupati Bengkayang dan juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar.
Karolin, Minggu, mengatakan, ia bersyukur dan berterima kasih kepada DPP PDI Perjuangan yang telah memberi kepercayaan. ”Ini amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Karena itu, kami akan berusaha meyakinkan masyarakat Kalbar untuk memenangi Pilkada 2018,” katanya.
Sebelumnya di pilgub Kalbar sudah ada pasangan Sutarmidji-Ria Norsan yang diusung Golkar dan Nasdem, serta Milton Crosby-Boyman Harun yang dijagokan Gerindra dan PAN.
Sementara untuk Kalimantan Timur (Kaltim), Megawati hanya mengumumkan bakal calon gubernur, yaitu Kepala Polda Kaltim Inspektur Jenderal Safaruddin. Untuk pendampingnya, PDI-P masih berkomunikasi dengan partai lainnya. Ini karena di Kaltim, PDI-P tak mungkin mengusung sendiri calonnya
Adapun Wali Kota Malang Mochamad Anton kembali maju dalam pemilihan kepala daerah 2018. Anton harus memenangi persaingan ketat, termasuk melawan wakilnya selama ini Sutiaji, yang berduet dengan calon lain.
Pada pilkada kali ini Anton berpasangan dengan Syamsul Mahmud, pengusaha properti. Minggu pagi, keduanya dideklarasikan partai pengusung. Anton didukung dua partai, yakni PKB dan PKS dengan jumlah total kursi di DPRD sebanyak sembilan (enam dari PKB).
Sebelumnya, Anton juga didukung Partai Nasdem, tetapi Nasdem lalu mengalihkan dukungan ke pasangan bakal calon Yaqud Ananda Gubdan-Achmad Wanedi. Total ada tiga pasang yang akan tampil dalam Pilkada Kota Malang, yakni Anton-Syamsul, Ananda-Wanedi, dan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko.
Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPC PKB Arif Wahyudi mengatakan, deklarasi Anton- Syamsul digelar bersamaan istigasah mengenang sewindu guru bangsa, Abdurrahman Wahid. (RAM/ESA/WER/APA)