JAYAPURA, KOMPAS — Kargo perintis sebagai program penyediaan layanan jasa kargo ke empat distrik secara gratis dengan menggunakan pesawat jenis karavan berkapasitas 1.300 kilogram (kg) dari Maskapai Dimonim Air. Biaya kargo ditanggung Kementerian Perhubungan.
Bupati Yahukimo Abock Busup di Jayapura, Papua, Minggu (7/1), mengatakan, keempat distrik yang menikmati program itu adalah Silimo, Korupun, Anggruk, dan Ubahak. Bahan kebutuhan pokok berupa beras, gula, minyak goreng, dan telur dikirim dari Deikai, ibu kota Yahukimo. Total penduduk pada keempat distrik 21.206 jiwa.
”Sejumlah bahan pokok yang harganya turun drastis, seperti beras yang sekarang harganya Rp 13.000 per kg dan minyak goreng Rp 6.000 per liter. Sebelum ada program subsidi kargo dari Kemenhub, harga beras mencapai Rp 60.000 per kg dan minyak goreng Rp 50.000 per liter,” kata Abock.
Sebelum ada program subsidi kargo dari Kemenhub, harga beras mencapai Rp 60.000 per kg dan minyak goreng Rp 50.000 per liter.
Ia mengatakan, kargo perintis adalah wujud nyata kebijakan Nawacita dari Presiden Joko Widodo untuk mengatasi masalah disparitas harga di daerah pedalaman Papua antara lain Yahukimo.
”Sebelum program ini, layanan pesawat kargo ke empat distrik itu tidak rutin, yakni hanya 1-2 kali penerbangan dalam sebulan. Jumlah barang yang dipasok sangat minim sehingga berdampak terhadap tingginya harga. Kini, pesawat bisa memasuki daerah-daerah itu sebanyak tiga kali dalam seminggu,” ujar Abock.
Ia pun menyatakan, tahun ini Kemenhub bersama Pemkab Yahukimo akan memperluas program kargo perintis di 18 distrik. Selain itu, ada pula program subsidi biaya penumpang untuk warga pada 23 distrik.
Subsidi penumpang
Untuk subsidi biaya penumpang, warga hanya perlu membayar Rp 400.000 untuk sekali penerbangan. Hal itu membuat warga tak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pesawat yang dapat berkisar Rp 12 juta sampai Rp 30 juta.
”Kami telah mengusulkan nama-nama daerah di Yahukimo yang akan melaksanakan program kargo perintis dan subsidi biaya penumpang ke pihak Kemenhub. Saat ini masih dalam proses pelelangan untuk menentukan maskapai penerbangan yang akan melaksanakan kedua program ini,” ujar Abock.
Yore Silib, tokoh masyarakat di Yahukimo, berharap program ini dapat terlaksana di sejumlah distrik yang masih terisolasi dan minim akses transportasi udara di Yahukimo.
”Minimal 25 persen dari 51 distrik di Yahukimo bisa merasakan program tersebut. Sebab, temuan saya di Distrik Lolat, harga sembako sangat tinggi. Salah satunya, 500 gram gula pasir dijual seharga Rp 50.000,” kata anggota DPRD Yahukimo ini.
Ketua Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Provinsi Papua Dasril Sahari, mengapresiasi program kargo perintis yang telah berdampak positif bagi masyarakat di daerah pedalaman Yahukimo. Meski demikian, diperlukan juga pengawasan di lapangan agar program tersebut tak disalahgunakan oknum tertentu untuk kepentingan politik. Hal ini penting, mengingat tahun ini Papua juga akan melaksanakan pilkada serentak.
HIPMI Papua pun selalu siap untuk berkontribusi dalam program tersebut. ”Anggota kami juga memiliki usaha penyediaan barang kebutuhan pokok dan distribusi dengan menggunakan pesawat. Karena itu, kami siap untuk menyukseskan program subsidi kargo ini. Apalagi, program ini telah memberi dampak bagi warga,” ujar Dasril. (FLO)