SEMARANG Jumlah penumpang kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 pada masa libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, meningkat 9 persen dari tahun sebelumnya. Selain adanya penambahan rangkaian kereta api, hal itu juga dipicu antara lain para pemudik menghindari kendaraan pribadi lantaran takut terkena macet. Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Suprapto, Minggu (7/1), di Semarang, mengatakan, berdasarkan data terbaru, jumlah kumulatif penumpang yang naik di Daop 4 sejak 22 Desember 2017 sampai 6 Januari 2018 mencapai 341.468 penumpang atau naik 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 313.501. Lebih lanjut, Suprapto mengatakan, ada sejumlah penyebab yang dimungkinkan. Salah satunya, karena adanya 12 perjalanan kereta api tambahan, kemudian adanya peningkatan jumlah penumpang jarak jauh atau menengah. ”Mereka memilih kereta api karena ingin menghindari kemacetan di jalur utama dan jalan tol,” ujar Suprapto. (DIT)
Pengedar Sabu Ditembak Mati di Medan
MEDAN Kepolisian Daerah Sumatera Utara menembak mati tiga orang pengedar narkoba di Medan, Sumatera Utara, selama Rabu hingga Jumat (3-5/1). Satu di antaranya warga negara Malaysia. Dua pelaku lainnya juga ditangkap. Dari tangan para pelaku disita total 15 kilogram sabu. Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Rina Sari Ginting mengatakan, awalnya mereka menangkap Azhari (35) di Jalan Bunga Sakura dan menemukan 4 kilogram sabu, Rabu. ”Petugas menginterogasi Azhari dan mengetahui keberadaan pengedar lainnya,” kata Rina. Esok harinya, petugas bergerak ke Jalan Imam Bonjol dan Jalan Asia menangkap empat pengedar dan menyita 11 kilogram sabu. Tiga di antaranya ditembak mati karena melawan, yaitu Chin Yoon Fah als Acin (57), WN Malaysia, serta Joni alias Aguan (47), dan Tan Siong Tiong alias Tiong (45), warga Deli Serdang. Menurut Rina, petugas mengembangkan kasus itu untuk menangkap pelaku lainnya. Sabu itu diduga masuk dari Malaysia. (NSA)
Lahan KEK Tanjung Api-Api Belum Tuntas
PALEMBANG Pembebasan lahan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (TAA) tahap pertama seluas 217 hektar ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2018. Luas tanah yang dibebaskan akan melebihi target yang ditetapkan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. Keseluruhan lahan KEK TAA seluas 2.030 hektar ditargetkan tuntas pada akhir 2018. CEO PT Sriwijaya Tanjung Carat (STC) ETS Putera, Sabtu (6/1), di Palembang mengatakan, luas tanah yang telah dibebaskan mencapai 66,17 hektar. Itu dilakukan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS). Adapun sisanya dibebaskan PT STC selambat-lambatnya pada kuartal I/2018. ”Kami optimistis pembebasan lahan akan selesai tepat waktu,” ujarnya. ”Untuk proses pembebasan lahan KEK TAA, lanjut Putera, dibutuhkan dana Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun. (RAM)