BANDUNG, KOMPAS — PT Dirgantara Indonesia (Persero) diharapkan tidak hanya menjual helikopter dan pesawat kepada militer, tetapi juga pihak swasta. Pengembangan pasar tersebut diyakini bakal membuat kemampuan PT Dirgantara Indonesia semakin teruji.
Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam serah terima 1 pesawat dan 5 helikopter dari PT Dirgantara Indonesia (DI) kepada Kementerian Pertahanan di Hanggar Fixed Wing PT DI, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/1). Turut hadir antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono, Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi, dan Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro.
Helikopter yang diserahkan adalah 3 Fennec tipe AS555 AP Angkatan Darat dan 2 Anti-Kapal Selam Angkatan Laut AS565 Mbe Panther. Satu CN235-220 Maritime Patrol Aircraft TNI AL.
”Kita patut bangga PT DI sanggup menjawab tantangan memproduksi heli dan pesawat. Namun, PT DI diharapkan tidak hanya menjual kepada pihak militer melainkan juga ke pihak swasta agar kemampuannya terus teruji,” kata Ryamizard.
Ditegaskan pula komitmen Kemenhan untuk terus mendukung dan memberdayakan kemampuan industri pertahanan strategis, seperti PT DI. Tujuannya, menuju kemandirian alat utama sistem persenjataan TNI. Pemesanan helikopter dan pesawat itu sesuai dengan rencana strategis (renstra) II dalam menajamkan kekuatan pokok minimum TNI.
”Kemampuan industri pertahanan sangat penting karena menjadi ciri negara yang maju secara ekonomi, seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Perancis. Industri pertahanan mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara,” ujar Ryamizard.
Panglima TNI mengatakan, pemesanan sejumlah heli dan pesawat ini sebagai bentuk keseriusan Kemenhan memenuhi alutsista pada renstra II tahun 2015-2019.
”Semua yang dipesan dalam renstra II ini akan terpenuhi tahun 2019. Tentunya nanti dibarengi pembinaan kemampuan awak pesawat untuk mengoperasikan sistem dalam pesawat itu. Kami akan selalu berkoordinasi dengan Kemenhan,” ujar Hadi.
TNI juga selalu berupaya melakukan perubahan yang berkelanjutan agar dapat menjaga kepercayaan konsumen. Salah satunya terus memperbaiki quality cost delivery (QCD) dari produk dan jasa.
Direktur Niaga PT DI Irzal Rinaldi Zailani mengatakan, sudah 70 unit pesawat N219 yang dipesan. ”Sejumlah negara dari kawasan Timur Tengah dan Asia Pasifik sudah menyatakan minat,” kata Irzal. (SEM)