Ini Kebutuhan Material Proyek Strategis Nasional di Seluruh Indonesia
Oleh
Hamzirwan Hamid
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla selama tiga tahun terakhir membangun begitu banyak infrastruktur di seluruh Indonesia. Selain menyerap material dari dalam negeri, proyek-proyek pembangunan jalan tol, jaringan rel kereta api, pelabuhan, bandara, pos lintas batas negara, dan 49 bendungan di seluruh Indonesia menggunakan 8.890 unit alat berat tahun 2018.
Investasi infrastruktur pemerintah pusat ini juga membutuhkan material, antara lain, aspal minyak sebanyak 921.580 ton, semen (3,9 juta ton), baja (1,57 juta ton), dan beton pracetak 4,73 juta ton. Semua proyek pembangunan jalan tol, jaringan kereta api, pelabuhan, bandara, dan bendungan tersebut sebagian besar ditargetkan selesai tahun 2019.
Kebutuhan material proyek infrastruktur pemerintah pusat di seluruh Indonesia tersebut beragam dan sebisa mungkin dipenuhi dari produksi dalam negeri. Tentu saja, Presiden Joko Widodo menekankan penyerapan material produksi dalam negeri agar pembangunan infrastruktur yang masif juga menggerakkan sektor riil nasional.
Presiden Jokowi mengemukakan fakta ini dalam laman Facebook, Kamis (11/1). Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Nyonya Iriana Joko Widodo baru saja kembali dari kunjungan kerja ke Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada Selasa (9/1) sore lalu, Presiden Jokowi, Nyonya Iriana Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Juru Bicara Presiden Johan Budi SP, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meresmikan Bendungan Raknamo di Desa Raknamo, Kecamatan Raknamo, Kabupaten Kupang, NTT. Bendungan Raknamo berdaya tampung 14 juta meter kubik tersebut merupakan proyek bendungan pertama yang diresmikan pengoperasiannya dari total 49 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia.
Presiden Jokowi berharap pemerintah daerah mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional pemerintah pusat agar bisa selesai tepat waktu atau malah lebih cepat dari target. Presiden mencontohkan, Bendungan Raknamo yang ditargetkan selesai tahun 2019 ternyata selesai awal 2018 dan sudah mulai diisi air.
NTT merupakan provinsi yang mendapat alokasi pembangunan bendungan terbanyak. Dari 49 bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 di seluruh Indonesia, 7 bendungan berada di NTT.
Presiden Jokowi mengatakan, NTT merupakan provinsi dengan tingkat kekeringan paling tinggi di seluruh Indonesia. ”Jadi, air merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah kemiskinan di NTT. Dengan ketersediaan air, tersedia cukup air untuk perairan dan peternakan,” kata Presiden Jokowi.