Pembukaan agrowisata durian Desa Bi’ih, sekitar 20 kilometer dari Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar, bersamaan dengan Kontes Durian 2018 Se-
Kabupaten Banjar di Desa Bi’ih, Kamis (11/1). Kawasan agrowisata durian itu dibuka Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar Muhammad Fachry mengatakan, Kabupaten Banjar adalah sentra durian di Kalsel. Dari 20 kecamatan di Banjar, tujuh di antaranya adalah daerah sentra produksi durian, yaitu Karang Intan, Aranio, Simpang Empat, Pengaron, Sambung Makmur, Sungai Pinang, dan Paramasan.
”Dengan menjadikan sebagai desa wisata durian, kami ingin menarik banyak orang ke
Desa Bi'ih. Pengunjung bisa
merasakan sensasi menikmati durian di bawah pohon,” katanya.
Menurut Fachry, Bi’ih merupakan desa agrowisata durian pertama di Banjar. Di Bi’ih, ada sekitar 2.000 pohon durian. Sejak dulu, Bi’ih dikenal sebagai desa penghasil durian sehingga masyarakat Kalsel sangat familiar dengan durian bi’ih.
”Kami mendorong warga Bi’ih dan masyarakat di sentra produksi durian untuk mengembangkan durian varietas lokal terbaik,” katanya.
Varietas lokal unggulan
Durian varietas lokal Banjar yang jadi varietas unggul nasional antara lain si japang, si dodol, si hijau, dan si penganten.
Ketua Kelompok Tani Mekar Sari Desa Bi’ih, Nasifi Rahman, mengatakan, pengembangan agrowisata durian berawal dari usulan warga. Dengan menjadikan Desa Bi’ih sebagai desa agrowisata, masyarakat diharapkan dapat menikmati hasil panen durian setiap musim dan terbantu dalam pemasaran.
”Musim durian berlangsung 2-3 bulan setiap tahun. Selama ini, petani bergantung pada pengepul dalam pemasaran sehingga tidak bisa menentukan harga jual. Dengan menjadi desa agrowisata, diharapkan bisa didapat harga lebih baik karena pembeli datang langsung ke tempat kami,” kata Nasifi.
Harga durian di Bi’ih Rp 15.000-Rp 80.000 per buah, tergantung ukuran. Durian yang dijual Rp 20.000 per buah di Bi’ih, harga di Banjarmasin bisa Rp 40.000. Daging durian bi’ih tebal dan rasanya manis.
Bupati Banjar Khalilurrahman berpesan agar warga memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman buah-buahan. Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyatakan, mendukung pengembangan pariwisata. Kalsel perlu mencari alternatif lain dari batubara sebagai penopang perekonomian daerah agar tidak bergantung pada sumber daya alam. (JUM).