logo Kompas.id
Nusantara78 Calon Penumpang Feri...
Iklan

78 Calon Penumpang Feri Telantar

Oleh
· 3 menit baca

KUPANG, KOMPAS — Sejak dua hari terakhir semua lintasan feri di Nusa Tenggara Timur, batal berangkat. Hal itu menyebabkan 78 calon penumpang tujuan Pulau Flores telantar di Dermaga Feri Bolok, Kabupaten Kupang. Para penumpang yang umumnya datang dari Atambua, Malaka, Soe, dan Kefamenanu terpaksa bermalam di ruang tunggu dermaga.Menurut Eddy Harsono, pegawai ASDP Kupang, pihaknya telah memberi pengumuman pembatalan itu melalui Whatsapp, Group ASDP, dan insan pers. Pembatalan keberangkatan feri ke sejumlah pulau di NTT dalam dua hari terakhir karena cuaca buruk.Tinggi gelombang 3-5 meter di sejumlah wilayah perairan NTT dan kecepatan angin 20-40 km per jam. Jika cuaca reda, feri segera diberangkatkan ke tempat tujuan sesuai jadwal. "Kamis (11/1), feri sempat berangkat ke Rote, tetapi balik ke dermaga karena dihadang ombak dan angin kencang di Selat Pukuafu," kata Eddy.Magdalena Soru Seran (45), warga Bajawa, Ngada, di Dermaga Bolok, 35 km dari Kota Kupang, Jumat, mengatakan, ia baru saja mengunjungi anggota keluarga dan merayakan Natal dan Tahun Baru di Betun, Kabupaten Malaka, 300 km dari Kota Kupang. Mereka tiba di Dermaga Bolok, Selasa lalu, dengan bus rute Malaka-Kupang, karena pada Rabu jadwal keberangkatan feri Kupang-Aimere, Ngada. Ternyata feri batal berangkat. "Tidak ada informasi pasti dari ASDP, kapan feri berangkat ke Aimere atau Ende. Kami tanya, tetapi mereka minta kami tunggu saja, saat cuaca baik, feri langsung berangkat. Kami tunggu sampai kapan. Ini, sudah hari keempat kami bertahan di sini," kata Soru.Mustafa Dobo (39), warga Maumere bersama lima anak dan seorang istri, juga telantar di Dermaga Bolok. Dobo mengatakan, Kamis pagi tiba di dermaga mengikuti feri ke Larantuka, kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Maumere, tetapi juga batal. Ia terpaksa meminjam kompor pemilik warung di dermaga, memasak air dan nasi untuk kelima anak dan istrinya di samping areal dermaga.Hujan dan angin kencang Sementara itu, dari Denpasar, Bali, dilaporkan, hujan lebat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi sampai akhir pekan di Bali selatan, yakni Kota Denpasar, Badung, dan sekitarnya. Kondisi cuaca yang dinamis itu dipengaruhi siklon tropis Joyce di sekitar Australia.Jumat kemarin sekitar pukul 10.00 Wita, angin kencang di saat hujan turun di kawasan Badung membuat petugas Jalan Tol Bali Mandara menghentikan pengendara sepeda motor yang melintasi jalan tol. Mereka khawatir karena kecepatan angin terpantau mencapai 60 km per jam dan kondisi itu dinilai membahayakan pengendara sepeda motor yang melintas. "Kami memasang anemometer yang terkoneksi dengan sistem sentral komunikasi. Ketika anemometer mengindikasikan kecepatan angin hingga 60 km per jam, sistem kami memberikan tanda peringatan," kata Manajer Humas PT Jasamarga Bali Tol Drajad Hari Suseno, kemarin. Sementara itu, aktivitas penerbangan dan operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, dinyatakan masih aman. Humas PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan, aktivitas di bandara masih normal. "Bandara masih aman, baik dari pengaruh terjadinya siklon tropis itu dan dampak erupsi Gunung Agung," ujar Arie. (KOR/COK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000