Operasi Pasar Bulog Tidak Signifikan Turunkan Harga Beras
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah mengakui, operasi pasar beras yang gencar dilaksanakan dua hari terakhir ini belum terlalu signifikan dalam menurunkan harga beras medium di pasaran. Padahal, sudah sekitar 17.268 ton beras yang digelontorkan di 15 pasar penting pada operasi pasar bulan ini.
Hal itu dikemukakan Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Joni Nur Ashari, Sabtu (13/1), ketika melakukan evaluasi pelaksanaan OP beras. OP beras dilakukan di 15 pasar terpilih di sejumlah daerah yang terindikasi kenaikan harga beras medium cukup tinggi.
”OP beras yang berlangsung, sejatinya untuk mencegah agar harga beras yang sudah mencapai Rp 11.000 per kilogram itu tidak kebablasan naik terus. Di Pasar Johar, harga beras masih tinggi meski sudah ada operasi pasar. Sebaliknya, di Pasar Karangayu, Semarang Barat, ada sedikit penurunan harga sekitar Rp 500 per kilogram,” ujar Joni Nur Aashari.
OP Beras ini akan dilakukan hingga suplai beras di pasaran normal kembali. OP beras dilakukan di 15 pasar yang terpilih, terutama pasar yang menjadi indikator pencatatan inflasi oleh Badan Pusat Statistik. OP Beras ini ditargetkan selama Januari 2018 sebanyak 30.000 ton.
Joni Nur menyatakan, harga beras akan turun apabila suplai di lapangan kembali normal. Tidak cukup penurunan harga beras itu oleh peran Perum Bulog semata. Suplai beras di pasaran diperkirakan kembali normal pada akhir Januari 2018 saat sejumlah sentra padi panen besar. Panen padi salah satunya sudah berlangsung di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Kecamatan Penawangan (Kabupaten Grobogan), dan kemungkinan disusul daerah sentra padi lainnya.
Beras yang disiapkan untuk keperluan OP kali ini sebanyak 30.000 ton sesuai dengan pagu alokasi beras sejahtera (rastra) bagi keluarga tidak mampu di Jateng. Jumlah penerima rastra sebanyak 2,4 juta rumah tangga sasaran, dengan jatah alokasi rastra per bulan sebesar 36.000 ton.
Petani di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Wardi, menyatakan, peta sentra pertanian padi yang akan panen semakin meluas. Setelah petani di lahan padi di Penawangan mulai panen, kemungkinan akan diikuti lahan padi di Tegowanu, Purwodadi, Gubug, dan Godong. Iklim sangat mendukung budidaya padi sehingga petani bisa panen 7,5 ton per hektar. Apabila panen meluas, harga beras ataupun gabah di tingkat pasar akan turun.