PONTIANAK, KOMPAS — Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah di Kalimantan dilanda banjir. Di Kabupaten Sekadau, Bengkayang, dan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, ketinggian banjir ada yang mencapai 1 meter dan merendam permukiman warga.
Banjir di Sekadau terjadi di Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Taman, sekitar 200 kilometer dari Pontianak. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Akhmat Suryadi, Minggu (14/1), mengatakan, sesuai data tim BPBD di lapangan, permukiman warga yang terendam banjir sebanyak 71 rumah. Sementara jumlah korban banjir ada 380 jiwa, tersebar di 11 desa.
”Hujan lebat membuat Sungai Mahap, Sekadau, dan Ngkulun meluap ke permukiman warga. Sungai-sungai itu merupakan sungai utama di daerah tersebut yang kerap meluap di musim hujan,” kata Akhmat.
Jika hujan lebat terus terjadi dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan ketinggian banjir akan bertambah. Hingga hari Minggu, belum ada warga yang mengungsi. Namun, mereka mulai membereskan perabotan rumah tangga agar lebih mudah dibawa jika harus mengungsi.
Sekadau termasuk daerah rawan banjir di Kalbar. Bahkan, selama beberapa bulan terakhir sudah beberapa kali dilanda banjir. Daerah yang rawan banjir antara lain Kecamatan Sekadau Hulu, Nanga Mahap, dan Nanga Taman.
Banjir juga terjadi di Bengkayang, tepatnya di Kecamatan Ledo, sekitar 100 kilometer dari Pontianak. Aurel (27), warga Ledo, mengatakan, ketinggian air terus meningkat karena wilayah itu terus diguyur hujan.
Kota Pontianak juga tidak luput dari banjir. Genangan air menggenangi halaman Pendopo Gubernur Kalbar. Meskipun demikian, genangan air di Pontianak belum berdampak signifikan. Aktivitas warga masih berjalan normal.
Sungai Katingan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, meluap sejak Jumat hingga Minggu (14/1). Air sungai membanjiri sebagian wilayah Kecamatan Katingan Hilir sejak dua hari lalu.
Sukran (42), warga Kasongan, Katingan, mengatakan, luapan air sudah mencapai mata kaki dan merembes ke jalan-jalan di Katingan Hilir. ”Air sungai meluap ini karena sejak Jumat hujan tidak berhenti. Kalau hari ini dan esok masih hujan, kemungkinan air akan tambah tinggi lagi,” kata Sukran saat dihubungi dari Palangkaraya, Minggu (14/1).
Camat Katingan Hilir Ardiansyah mengimbau warganya untuk waspada terhadap luapan air yang terus naik. ”Tahun lalu banjir besar melanda empat kali dengan tinggi hingga 4 meter hanya karena luapan sungai ini. Saya sudah mengimbau warga untuk waspada,” ungkapnya.
Banjir juga masih melanda Desa Ubar Mandiri, Bukit Batu, Sudan, dan Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur. ”Banjir sudah mulai surut dari ketinggian 1,5 meter menjadi sekitar 40 sentimeter,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalteng Darliansjah. (ESA/IDO)