Sejumlah petani di sentra cabai rawit di Kabupaten Malang, seperti Kecamatan Ngantang dan Dau, Senin (15/1), mengatakan, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai rawit, tetapi juga cabai merah besar. Saat ini, harganya Rp 33.000 per kg.
”Sebelum Natal harga cabai rawit Rp 15.000 per kg dan cabai merah besar Rp 18.000 per kg. Harganya naik perlahan jelang Natal dan Tahun Baru menjadi Rp 30.000 per kg sebelum menjadi seperti sekarang,” ujar Tri Wahyu (45), petani di Desa Tegalweru, Dau.
Tri memperkirakan, harga naik karena stok panen menipis di musim hujan. Hujan menyebabkan organisme pengganggu tanaman, seperti ulat grayak dan layu daun, mudah muncul akibat udara lembab. Hujan juga membuat cabai muda mudah rontok.
Selain itu, musim hujan membuat sebagian petani Dau memilih menanam komoditas lain, seperti padi. Berdasarkan pengamatan, tanaman cabai rawit di Kecamatan Dau, Karangploso, dan sebagian wilayah Kota Batu, tidak sebanyak musim kemarau. Sebagian besar buah cabai masih berwarna hijau dan belum siap panen.
Menurut Tri, untuk mengantisipasi, petani terpaksa menyemprot pestisida secara berkala. Tujuannya, melindungi tanaman dari organisme pengganggu tanaman. ”Saya menyemprot pestisida lima hari sekali. Biaya pembelian pestisida Rp 300.000-Rp 500.000 untuk sekali semprot. Belum termasuk tenaga kerja,” ujar Tri yang memiliki tanaman cabai di lahan 3.000 meter persegi.
Berkurangnya stok cabai dibenarkan Muhammad Yusuf, petani di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Muhammad Yusuf dan Wahyudi Nurcahaya dari Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang. Menurut Yusuf, baru sebagian petani di Ngantang mulai menanam cabai. Petani lain diperkirakan mulai menanam pada Februari nanti.
Saat musim tanam mencapai puncak, luas tanaman cabai di Ngantang lebih dari 350 hektar. Dalam kondisi cuaca kondusif, 1 hektar lahan bisa menghasilkan 3-4 ton cabai.
Fluktuatif
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid mengatakan, harga cabai rawit di wilayahnya cenderung fluktuatif. Ia mencontohkan, dalam tiga hari terakhir, di Pasar Mantung, Pujon, terjadi kenaikan harga dari Rp 32.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg.
”Kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir terjadi akibat pasokan sedikit berkurang,” katanya.
Menurut Nasri, pasokan yang dimaksud tidak hanya dari petani di sekitar Ngantang dan sentra cabai lain di Kabupaten Malang, tetapi juga dari daerah lain, seperti Kediri dan Blitar.
Data dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, luas tanaman cabai rawit hingga November 2017 mencapai 3.461 hektar. (WER)