Bea dan Cukai Bandara Juanda Gagalkan Penyelundupan Sabu 3 Kilogram
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Penyelundupan narkoba melalui Bandar Udara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, terus terjadi. Penyelundup memanfaatkan buruh migran dan penumpang pesawat dengan tujuan lain untuk membawa barang dari luar negeri dengan iming-iming imbalan puluhan juta rupiah.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Juanda berhasil menggagalkan dua upaya penyelundupan sabu dengan total barang seberat 3.090 gram atau 3 kilogram. Selain itu, tim pengamanan bandara berhasil menggagalkan pengiriman 100 gram sabu antarpulau.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Juanda Budi Harjanto, Rabu (24/1), mengatakan, penyelundupan dilakukan dua kurir jaringan internasional ZH dan RY, warga Nusa Tenggara Timur. Mereka beraksi di waktu berbeda dan modus yang tidak sama.
RY (37) beraksi Rabu pekan lalu. Penumpang pesawat AirAsia itu terbang dari Johor Bahru dan mendarat di Surabaya dengan membawa sebuah tas hitam berukuran besar. Setelah diperiksa menggunakan sinar-X, petugas mendapati sabu yang disimpan di antara dua baskom yang direkatkan menjadi satu dan dimasukkan ke dalam tas.
”Total sembilan pasang baskom dengan jumlah sabu 2,95 kg. Pelaku mengaku dijanjikan imbalan Rp 90 juta apabila berhasil lolos dari pemeriksaan petugas,” ujar Budi.
Tiga hari sebelumnya, Minggu (14/1), petugas menggagalkan penyelundupan sabu yang dilakukan oleh ZH. Penumpang pesawat Air Asia yang terbang dari Johor Bahru itu menyembunyikan sabu dengan cara dimasukkan ke dalam anus karena tergiur imbalan Rp 20 juta. Ada dua bungkus sabu dengan total berat 140 gram.
Pengiriman antarpulau
Selain penyelundupan narkoba dari luar negeri, Bandara Juanda juga menjadi sarana pengiriman dan perdagangan antarpulau. Satuan Tugas Pengamanan Bandara (Satgaspam) TNI AL berhasil menangkap calon penumpang pesawat bernama J yang membawa sabu 100 gram, Selasa (23/1).
J hendak terbang membawa sabu itu ke Makassar menggunakan pesawat Lion Air. Dia mengaku disuruh oleh pemilik barang bernama M yang saat ditangkap berhasil melarikan diri menumpang bus Damri bandara menuju terminal bus.
”Tim TNI AL terus memburu pelaku M dan akhirnya berhasil menangkap yang bersangkutan di Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Komandan Lanud TNI AL Juanda Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana.
Tiga penindakan upaya penyelundupan sabu dari luar negeri ataupun antarpulau itu terjadi dalam kurun waktu sepuluh hari terakhir. Tiga kasus ini menambah panjang daftar penindakan selama Januari yakni total enam kali. Adapun total sabu yang diamankan mencapai 4,3 kg.
Bea dan Cukai, pihak Pangkalan Udara TNI Al, pengelola Bandara Juanda, hingga Badan Nasional Narkotika Provinsi Jatim terus meningkatkan kewaspadaan mereka. Sebab, penyelundupan narkoba lewat Bandara Juanda diprediksi masih akan terus terjadi pada masa-masa mendatang.
Direktur BNNP Jatim Brigjen Bambang Budi Santoso mengatakan, iming-iming imbalan dalam jumlah besar membuat pelaku tergiur menyelundupkan narkoba. Di sisi lain, pangsa pasar yang besar di Indonesia menjadi target bagi sindikat pengedar narkoba internasional.
Pengedar memanfaatkan buruh migran dan penumpang pesawat lainnya untuk membawa narkoba dari luar negeri masuk ke Indonesia. Barang yang masuk melalui Bandara Juanda bisa diedarkan di seluruh Nusantara, tidak hanya di Jatim. Sebab Bandara Juanda memiliki letak strategis untuk memobilisasi narkoba ke sejumlah wilayah di Indonesia.