BANDUNG, KOMPAS — Bantuan swasta dalam mendukung program pemulihan Sungai Citarum di Jawa Barat terus berlanjut. Selain uang, bantuan juga diberikan dalam bentuk kapal katamaran yang berfungsi memudahkan pengangkutan sampah dari sungai.
Bantuan dua katamaran diberikan oleh PT Gani Arta Dwitunggal kepada Kodam III Siliwangi di Kota Bandung, Jabar, Jumat (26/1). Ini merupakan bantuan kedua setelah dua pekan lalu empat perusahaan swasta, yaitu Tahir Foundation, PT Intiland Development Tbk, PT Sioeng Group, dan PT Hanson International Tbk menggelontorkan dana Rp 20 miliar untuk memulihkan Citarum.
"Katamaran sangat diperlukan untuk meringankan beban pekerjaan personel yang ditugaskan membersihkan Citarum. Kami berharap kian banyak perusahaan berpartisipasi dalam merevitalisasi Citarum," ujar Panglima Kodam III Siliwangi Mayor Jenderal Doni Monardo.
Bantuan tersebut merupakan dukungan untuk program Citarum Harum. Program itu di bawah komando Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Komandan di tingkat provinsi adalah Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dibantu Doni selaku Wakil Komandan Satgas I Bidang Penataan Ekosistem, dan Kepala Kepolisian Daerah Jabar Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto sebagai Wakil Komandan Satgas II Bidang Penegakan Hukum.
Katamaran merupakan kapal yang mempunyai dua lambung. Kapal tersebut memiliki ruang kosong di bagian tengah sebagai tempat penampung sampah.
Pada bagian depan terdapat jaring yang dibentangkan. Saat kapal melaju, sampah akan tertampung di jaring dan ditarik ke tempat pengumpulan sampah di badan kapal.
Katamaran tersebut terbuat dari bahan high density polyethelene (HDPE). Bahan ini lebih tahan benturan dibandingkan fiber. Kedua kapal itu berbobot 1,2 ton dan 1,5 ton.
"Kami menyesuaikannya dengan kondisi Citarum yang dipenuhi banyak sampah," ujar General Manager PT Gani Arta Dwitunggal Andi J Sunadim.
Menurut Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Arh M Desi Ariyanto, pencemaran Citarum mengancam kesehatan jutaan warga di Jabar dan DKI Jakarta. Sebab, selain menjadi sumber kebutuhan air warga, Citarum juga mengairi ratusan ribu hektar sawah. Tanaman itu pun bisa tercemar. (TAM)