UNGARAN, KOMPAS – Peningkatan produksi dan kualitas produk hortikultura di Jawa Tengah terhambat curah hujan tinggi sejak akhir tahun. Peningkatan produksi diupayakan melalui bantuan bibit serta pupuk bagi petani.
Kepala Seksi Tanaman Buah Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Pujo Purwanto, Kamis (1/2), di Ungaran, Kabupaten Semarang, mengatakan, secara umum, produksi buah seperti durian dan manga tidak terlalu naik signifikan.
“Bagaimanapun, hujan memengaruhi produksi dan kualitas buah. Tahun lalu, ada penurunan, yang tak hanya di Jateng, tetapi juga nasional akibat pengaruh cuaca. Tahun ini, (produksi dan kualitas) lebih baik, meskipun tidak signifikan. Upaya kami, antara lain dengan pengembangan kawasan serta bantuan kepada petani,” kata Pujo.
Tahun lalu, Januari-Maret 2017, terjadi anomal cuaca yang memengaruhi produksi buah-buahan lokal di sejumlah daerah di Jateng. Curah hujan tinggi menyebabkan kuantitas dan kualitas buah menurun. Bahkan, beberapa jenis buah sulit didapatkan di pasaran. (Kompas, 6 Maret 2017)
Menyadari penurunan tersebut, kata Pujo, pihaknya terus mengupayakan agar produksi buah kembali, khususnya di akhir 2017 dan awal 2018. Antara lain dengan dengan meningkatkan pengembangan kawasan perkebunan buah. Namun, hal itu juga terkendala oleh sulitnya mencari lahan di sejumlah daerah.
“Jangankan 5 hektar, mencari lahan 1 hektar saja susah, hingga akhirnya percontohan dilakukan di desa-desa. Secara umum, lahan para petani di Pulau Jawa memang sempit, rata-rata yakni 0,2-0,3 hektar saja,” ucapnya.
Adapun bantuan yang diberikan kepada petani, lanjut Pujo, antara lain berupa bibit dan pupuk, tergantung jenis buah yang ditanam. Dirinya mencontohkan, pada 2017, bantuan bibit dan pupuk diberikan kepada para petani pisang, dengan total luas 30 hektar, di Kabupaten Brebes, Cilacap, dan Tegal. Sementara durian, rata-rata 10 hektar di setiap kabupaten/kota yang memiliki produk buah tersebut.
Sementara itu, peneliti Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng, Forita Dyah Arianti, menuturkan, intensitas hujann memengaruhi produktivitas dan kualitas sejumlah buah, di antaranya rambutan, mangga, dan durian. Curah hujan tinggi dapat menganggu masa berbunga buah-buah tersebut.
Karena itu, kualitas buah akan lebih baik ketika musim panas, sebaliknya, saat musim hujan, kadar air yang terlalu tinggi membuat tingkat kualitas menurun. Varietas buah unggul yang tahan cuaca ekstrem pun didorong.
Festival Buah Ke-3 Jateng
Kendati produksi buah di sejumlah daerah di Jateng masih belum menunjukkan peningkatan signifikan, Pemprov Jateng akan menggelar Festival Buah Ke-3 Jateng di Taman Balekambang, Kota Solo, 3-4 Maret 2018. Salah satu kegiatan dalam acara tersebut yakni lomba buah unggulan, dengan jenis buah durian, duku, manggis, alpukat, dan pisang lokal.
Pujo mengemukakan, dengan tema “Bangga Mengonsumsi Buah Lokal”, kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong petani dan pelaku usaha buah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah. “Selain itu, diharapkan muncul buah-buah lokal unggulan dari Jateng, yang nantinya dapat bersaing di tingkat nasional,” katanya.