BANYUWANGI, KOMPAS — Sebuah rumah di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, tiba-tiba ambruk dan menimpa satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan seorang anak. Akibatnya, Sumiran (54) dan istrinya Salamah (40) tewas seketika, sementara anak korban, Siti Azizah (5), selamat.
Peristiwa ambruknya rumah milik Sumiran di RT 002 RW 001 Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, terjadi pada Minggu (4/2) sekitar pukul 02.30. Rumah itu dibangun di lahan yang miring. Bagian belakang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian depan. Rumah tiba-tiba terkena longsoran sehingga ambruk.
Wagiran, tetangga korban, mengatakan, Minggu malam ia mendengar suara gemuruh. Tak berapa lama terdengar teriakan minta tolong. Dia langsung keluar rumah dan melihat rumah Sumiran telah rata dengan tanah. Wagiran lantas mengajak warga untuk mencari sumber suara minta tolong itu. ”Ternyata teriakan tersebut muncul dari ujung belakang rumah yang merupakan kamar tidur. Karena keterbatasan alat, kami baru bisa mengevakuasi korban sekitar pukul 05.00,” ujar Wagiran.
Menurut Wagiran, Siti ditemukan selamat di bawah reruntuhan tembok kamar yang ambruk. Ia terluka lecet di kaki kanan. Siti selamat karena reruntuhan tembok tertahan tubuh kedua orangtuanya yang tewas di lokasi kejadian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi Eka Muharam mengatakan, rumah itu ambruk karena fondasi rumah longsor. ”Struktur bangunan rumah memang tidak layak untuk daerah dengan kontur tanah yang miring,” ujar Eka. Curah hujan tinggi yang mengguyur Banyuwangi dari Sabtu (3/2) hingga Minggu dini hari diduga jadi penyebab longsor.
BPBD Banyuwangi, lanjut Eka, berencana menggiatkan lagi sosialisasi pembangunan rumah-rumah di lahan rawan longsor. Hal itu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah meninjau lokasi kejadian dan menjenguk Siti. Kepada keluarga korban, Anas menawarkan diri mengangkat Siti menjadi anak asuhnya.
Pendaki tewas
Tim SAR Banyuwangi akhirnya menemukan pendaki yang tersesat di Gunung Raung, Banyuwangi. Pendaki bernama Zakia Putra Andika (22) ditemukan tewas setelah tiga hari operasi pencarian dilakukan.
”Korban ditemukan pada Minggu pukul 12.49 dalam kondisi meninggal di bawah Puncak Tusuk Gigi dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut. Karena cuaca buruk dan kabut tebal, korban baru bisa dievakuasi sekitar pukul 16.30,” ujar Koordinator Pos Siaga SAR Banyuwangi Rizky Putra Buana. Pendaki asal Lamongan itu tersesat setelah terpisah dari rekan-rekannya yang mendaki gunung itu dalam cuaca yang buruk. (GER)