MALANG, KOMPAS — Mengantisipasi lonjakan penumpang saat liburan Imlek, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VIII Surabaya menyiapkan rangkaian kereta dan kereta tambahan untuk kereta api yang berasal dari Malang menuju Jakarta dan kota lain. Jumlah penumpang diperkirakan meningkat 5 persen saat libur panjang Imlek yang bersamaan dengan akhir pekan.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) VIII Gatut Sutiyatmoko, Kamis (8/2), mengatakan, ada satu tambahan rangkaian kereta dari Malang menuju Surabaya, yakni kereta ekonomi premium. Kereta ini akan beroperasi selama 15-18 Februari dengan jumlah total kursi 480 unit.
Selain menambah satu rangkaian kereta, PT KAI juga menambah masing-masing satu kereta pada Kereta Gajayana (Malang-Gambir), Jayabaya (Malang-Pasar Senen), dan Sancaka (Surabaya-Yogyakarta). Dengan demikian, kereta yang semula memiliki kapasitas angkut 400-450 orang bertambah menjadi sekitar 500 orang.
”Di luar Malang, PT KAI Daop VIII juga menambah satu rangkaian kereta, yakni Sembrani, dari Pasar Turi tujuan Gambir yang hanya beroperasi pada 18 Februari. Ini untuk melayani lonjakan penumpang mengingat wilayah seperti Kota Malang dan sekitarnya selalu menjadi tujuan wisatawan saat libur panjang,” ucapnya.
Menurut Gatut, lonjakan penumpang pada libur Imlek memang tidak sebesar saat Lebaran ataupun Natal dan Tahun Baru. Namun, libur Imlek yang bersamaan dengan akhir pekan membuat banyak orang ingin memanfaatkan libur panjang dengan berwisata. ”Penambahan rangkaian kereta ekonomi premium tujuan Malang-Surabaya pergi-pulang ini juga untuk mengantisipasi kemacetan jalur darat yang biasa terjadi pada ruas Malang-Surabaya. Untuk membantu mobilitas warga, diterapkan kebijakan penambahan tersebut,” ujarnya.
Tiket sudah dibeli
Pada hari biasa, jumlah penumpang ke Malang 7.000-8.000 orang per hari. Terkait tiket menjelang Imlek untuk semua kereta, Gatut menjelaskan, sejauh ini telah terjual sekitar 50 persen. ”Kecuali mendekati hari-H dan akhir pekan, tiket sudah terjual 70 persen,” ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun—yang wilayahnya dari Ngawi sampai Blitar—mengatakan, saat ini belum ada penambahan kereta dan rangkaian gerbong. Semua kereta yang beroperasi masih reguler. ”Namun, pantauan kami, semua perjalanan kereta dari barat ke timur pada 15 Februari sudah penuh,” katanya.
Untuk menjamin kelancaran perjalanan kereta api, PT KAI Daop VIII telah menyiapkan sejumlah langkah, terutama dalam mengantisipasi cuaca. PT KAI menyiapkan petugas yang berjaga selama 24 jam pada titik rawan banjir. Ada sekitar 10 titik rawan banjir yang tersebar di Daop VIII, di antaranya di Bangil, Pasuruan; Tanggulangin, Sidoarjo; dan Kepanjen, Malang. Sementara di Daop VII ada sekitar 11 titik jembatan rawan banjir, mulai dari Walikukun, Kabupaten Ngawi, hingga Blitar.
”Ada petugas pemantau di titik rawan. Mereka mendeteksi potensi gangguan, seperti banjir dan longsor. Petugas itu bekerja selama 24 jam. Begitu ada potensi gangguan, langsung ditangani. Ada tim gerak cepat. Kami juga menormalisasi saluran air agar tidak terjadi banjir,” ujar Gatut. (WER)