CIREBON, KOMPAS - Hujan deras di wilayah Kabupaten Cirebon dan daerah hulu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebabkan banjir di wilayah timur Cirebon. Ketinggian air mencapai lebih dari 80 sentimeter.
Pantauan Kompas, Senin (12/2) pagi, banjir merendam jalur Kanci. Sejumlah sepeda motor mogok akibat terendam. Kemacetan juga terjadi di jalur yang menghubungkan Kanci-Sindanglaut.
Sejumlah sekolah seperti SMAN 1 Astanajapura, SMPN 1 Astanajapura, dan SDN 1 Kanci juga terendam banjir. Para siswa tampak berjalan tanpa alas kaki. Aktivitas belajar mengajar juga terpaksa berhenti.
Ari (30), warga Desa Kanci Wetan, Kecamatan Astanajapura, mengatakan, air masuk ke permukiman warga pada Minggu (11/2) pukul 23.00. Namun, air baru memasuki rumah warga pada Senin pagi. Warga berusaha menghalau air dengan menggunakan batang pohon pisang dan papan.
"Air tetap saja masuk. Banjirnya karena Sungai Kanci Tengah meluap," ujar Ari. Air tersebut juga berasal dari wilayah hulu, Kuningan, yang dilanda hujan deras beberapa hari ini. Sebelumnya, pada Jumat (9/2) banjir juga merendam 6 kecamatan di Cirebon.
Selain di daerah Kanci, banjir juga terjadi di Japura, Sungai Singaraja di Japura yang meluap merendam permukiman setempat.
Hingga Senin pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat terdapat 7 kecamatan yang terendam banjir. Selain Astanajapura, banjir antara lain merendam Kecamatan Mundu, Plumbon, Gunung Jati, dan Kedawung.
BPBD mencatat sebanyak 7.069 rumah terendam. Sebanyak 29.925 jiwa terdampak. Lebih dari 100 hektar sawah terendam.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman mengatakan, pihaknya tengah berupaya mendata warga dan menyedot air. Hingga berita ini diturunkan, banjir masih terjadi di 7 kecamatan tersebut.