KPU NTB Tetapkan Nomor Urut Cagub-Cawagub

ANTARA FOTO/Ahmad Subaid

Dari kiri ke kanan, pasangan cagub-cawagub Pilgub NTB 2018 Suhaili-Amin, Ahyar-Mori, Zul-Rohmi, dan Ali-Sakti saat menghadiri rapat pleno pengundian nomor urut Pilkada NTB di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Selasa (13/2). Pengundian dalam rapat pleno tersebut menempatkan pasangan Suhaili-Amin pada nomor urut satu, Ahyar-Mori pada nomor urut dua, Zul-Rohmi pada nomor urut tiga, dan Ali-Sakti pada nomor urut empat.

MATARAM, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Barat menetapkan nomor urut empat pasangan calon gubernur-calon wakil NTB periode 2018, Selasa (13/2) di Mataram, Lombok. Dengan pemberian nomor urut itu, para calon akan menghadapi masa kampanye sejak 15 Februari hingga 24 Juni mendatang, dilanjutkan dengan pemilihan gubernur NTB 27 Juni.

Sebelumnya, KPU NTB menetapkan empat pasangan cawagub  NTB, yaitu Ali Bin Dahlan-TGH Lalu Gede Wirasakti Amir Murni (Ali-Sakti), yang mendaftar melalui jalur perseorangan, kemudian pasangan Suhaili FT-Mohamad Amin (Suhaili-Amin), pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi (Ahyar-Mori), dan pasangan Zulkifliemansyah-Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi). Tiga pasangan yang disebutkan terakhir, pencalonannya diusung oleh partai politik.

Menurut Aksar Asori, Ketua KPU NTB, dalam Rapat Pleno Terbuka Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Mataram, para kandidat diberi nomor undian berdasarkan nomor urut kehadiran saat mereka mendaftar sebagai bakal cagub-wagub. Sebelum mencabut nomor urut, tiap pasangan cagub-cawagub diperbolehkan menyampaikan ”yel-yel” secara bergantian, yang kemudian diikuti teriakan setiap pendukungnya.

Suara riuh teriakan tiap pendukung pasangan cagub-cawagub membalut suasana rapat pleno. Dari hasil pengundian itu, pasangan Suhaili-Amin mendapat nomor urut 1, Ahyar-Mori nomor urut 2, Zul-Rohmi nomor 3, dan pasangan Ali-Sakti memperoleh nomor urut 4.

Seusai acara, Ketua Divisi Teknis KPU NTB Suhardi Soud mengatakan, tahapan pilkada berikutnya adalah kampanye pasangan cagub-cawagub yang berlangsung 15 Februari-24 Juni. Kampanye itu berupa rapat umum maksimal dua kali, masing-masing satu kali di dua Zona Pulau Lombok dan Zona Pulau Sumbawa.

Para cagub-cawagub akan mengikuti acara debat kandidat masing-masing dua kali yang disiarkan melalui media televisi dan radio. Selanjutnya, 18 Februari, dilakukan Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas yang diwujudkan dalam penandatanganan pernyataan sikap  serta pawai kendaraan hias para pasangan.