SEMARANG, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi IV Semarang mewaspadai 17 titik rawan bencana seiring meningkatnya intensitas hujan di sepanjang jalur utara Jawa Tengah. Ancaman bencana berupa banjir, longsor, tanah ambles, dan genangan rob.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, daerah rawan tersebut meliputi Tegal, Pekalongan, Kota Semarang, Grobogan, Kendal, dan Cepu. Di wilayah Jateng bagian utara bencana banjir paling diwaspadai. Tingginya intensitas hujan kerap mengakibatkan air sungai meluap hingga menutup kepala atau kop rel. Banjir di beberapa daerah juga disertai limpasan air laut atau rob.
”Titik rawan bencana di pantura cukup banyak. Beberapa hari lalu, banjir setinggi 15-30 sentimeter (cm) di atas kop rel menggenang di Stasiun Kalibodri,” kata Edi seusai melakukan inspeksi jalur KA Jakarta-Semarang di Stasiun Semarang Tawang, Jumat (16/2).
Banjir menyebabkan perjalanan KA yang melalui wilayah Kendal, Tegal, dan Brebes terlambat. Di wilayah Kendal antara Stasiun Kalibodri dan Stasiun Kaliwungu, banjir turut membawa sampah sehingga menutupi satu jalur KA pada Jumat (9/2) malam. Hal itu mengakibatkan antrean perjalanan KA dari dan ke Jakarta-Semarang-Surabaya.
Rel KA di jalur antara Brebes dan Tegal juga terendam banjir setinggi 200 meter pada Senin (12/2). Di beberapa titik, ketinggian air mencapai 1 meter. Jalur tersebut tidak dapat dilewati selama beberapa jam sehingga rute KA dialihkan ke arah selatan melalui Cirebon. Sedikitnya, lima perjalanan KA dari arah Jakarta dialihkan.
Edi mengatakan, PT KAI melakukan beberapa upaya antisipasi agar banjir dan bencana alam lain tidak mengganggu perjalanan KA. Upaya antisipasi itu antara lain menempatkan petugas khusus di titik rawan, memperbaiki drainase dan saluran air dekat stasiun, serta meninggikan jalur KA di daerah Stasiun Kalibodri dan Stasiun Alastua Semarang.
Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop IV Suprapto menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memperoleh data curah hujan setiap hari. Kesiapsiagaan petugas di daerah curah hujan tinggi akan ditingkatkan agar perjalanan KA tidak terganggu.
”Jika tinggi banjir lebih dari 12 cm di atas kepala rel, dipastikan KA tidak bisa melintas. Di bawah itu (ketinggian 12 cm) KA tetap bisa melintas dengan syarat tubuh badan rel kuat dan dikawal petugas,” ujar Suprapto.
Petugas bersiaga 24 jam yang dibagi dalam tiga jadwal kerja. Mereka akan segera melakukan penanganan apabila terjadi banjir, longsor, dan ambles. Sejumlah perlengkapan telah disediakan, seperti mesin pemadat batu kricak, cangkul, karung berisi pasir, dan potongan rel cadangan.
Liburan Imlek
Pada musim liburan Imlek, jumlah penumpang yang melewati wilayah PT KAI Daop IV meningkat sekitar 10 persen dibandingkan hari biasa. Kenaikan penumpang berkisar 15.000-15.500 orang per hari dari normal 14.000-14.500 orang per hari. Puncak kepadatan penumpang terjadi pada Kamis dari Jakarta dan Bandung menuju Semarang.
”Kami menyiapkan rangkaian KA ekonomi tambahan Tawang Jaya Premium rute Pasar Senen Jakarta-Semarang Tawang yang beroperasi 16-18 Februari,” kata Prapto.
Adapun jumlah penumpang KA tahun ini diperkirakan meningkat 6-7 persen dari tahun 2017 berjumlah 375 juta penumpang. Moda transportasi KA akan semakin diminati karena fasilitas dan pelayanan terus dibenahi serta adanya penambahan rangkaian KA pada momen tertentu.