Dengan demikian, total korban tewas akibat longsor pada Jumat (16/2) pagi itu sebanyak empat orang. Tiga korban lainnya sudah ditemukan pada pencarian hari pertama. Mereka adalah Andik (35), sopir truk pasir, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, serta dua penambang pasir, yakni Seno (30), warga Desa Sumberagung, dan Sugiyanto (33), warga Sepawon.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agatha mengatakan, jenazah Sunarji (sebelumnya ditulis Narji) ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB oleh tim gabungan yang berasal dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, dan warga.
”Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa tertimbun tanah dengan tebal sekitar 1 meter. Posisi korban terbaring di dekat truk yang ikut tertimbun. Pencarian sama dengan sehari sebelumnya, menggunakan cara manual,” ujarnya.
Sebelumnya, awal 2017—tidak jauh dari lokasi longsor sekarang—sebanyak 26 truk pasir juga terjebak aliran lahar di Kali Ngobo, yang masuk wilayah Dusun Wonorejo, Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten. Dari jumlah tersebut, enam truk terseret lahar (dua di antaranya rusak parah). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan mengatakan sering mengingatkan penambang pasir ilegal, tetapi acap kali diabaikan. ”Terkait penambangan pasir ilegal, perizinan dan penertibannya merupakan wilayah dari pemerintah provinsi (Jatim). Pemerintah kabupaten hanya memfasilitasi data terkait aktivitas penambangan kepada pemerintah provinsi dan memberikan peringatan kepada para penambang,” tuturnya.
Jembatan terputus
Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sungai Cisanggarung dan Sungai Cijangkelok yang meluap Jumat (16/2) malam menyebabkan dua jembatan gantung di Ciledug tidak berfungsi. Akses warga setempat pun terganggu.
Kedua jembatan itu terletak tepat di atas aliran Sungai Cisanggarung dan Sungai Cijangkelok. Jembatan gantung Cisanggarung sepanjang 100 meter yang menghubungkan Blok Kebonawi, Palabuan, dan Cihoe, Desa Ciledugwetan, terputus. Sementara jembatan gantung Cijangkelok sepanjang 80 meter rusak berat. Jembatan ini menghubungkan Blok Palabuan dengan Blok Karangsambung, Desa Karangsambung, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Dari pantauan Kompas, Sabtu, jembatan Cisanggarung beralas kayu yang baru beroperasi tiga bulan itu putus total. Ujung jembatan besi berwarna merah tersisa di salah satu sisi. Sementara bagian jembatan lainnya hanyut di Cisanggarung. Padahal, jembatan itu berada sekitar 3 meter dari permukaan air saat kondisi normal.
Tanpa jembatan itu, sejumlah siswa di sekolah terdekat harus mengeluarkan biaya hingga Rp 10.000 untuk membayar ojek karena jaraknya mencapai 5 kilometer. Jika melalui jembatan gantung, siswa hanya berjalan kaki sekitar 500 meter.
Akses warga di Blok Palabuan dengan Blok Karangsambung juga terganggu akibat jembatan gantung Cijangkelok putus. Sungai Cisanggarung dan Cijangkelok berhulu di Kabupaten Kuningan, Jabar, melintasi Cirebon dan berakhir di Brebes. Ketika hujan deras melanda Kuningan, kedua sungai tersebut berpotensi meluap.
”Jembatan ini sangat penting. Kalau ke RSUD Waled, lewat jembatan hanya butuh 25 menit. Tapi, kalau rusak begini, kami harus memutar hingga 45 menit,” ujar Sanudin.
Pelaksana Tugas Bupati Cirebon Selly A Gantina telah mengunjungi kedua jembatan tersebut. ”Insya Allah, kami akan perbaiki dan bekerja sama dengan komunitas,” kata Selly.
Sementara itu, banjir di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (17/2), surut meski masih menyisakan genangan di sejumlah lokasi. Kewaspadaan terhadap banjir terus ditingkatkan karena hujan deras masih berpotensi mengguyur. Banjir setinggi 70 sentimeter yang merendam jalan nasional di Porong sejak Kamis malam berangsur surut kemarin.
Kepala BPBD Sidoarjo Dwidjo Prawito mengatakan, meski banjir surut, kewaspadaan menghadapi bencana tidak boleh kendur sebab hujan deras berpotensi terjadi hingga Maret. Personel dan peralatan terus disiagakan mengantisipasi peristiwa mendadak.
”Tim tagana dan relawan tetap bersiaga membantu warga yang terdampak banjir. Peralatan seperti mesin pompa penyedot air juga dalam kondisi siap dioperasikan,” lanjutnya. (WER/IKI/NIK)