BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh menggenjot investasi di empat sektor usaha. Sejumlah perusahaan luar negeri telah menyatakan komitmen menanam modal di Aceh.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh Iskandar, Minggu (18/2), mengatakan, pascakonflik dan tsunami, Aceh terus berbenah untuk mengatasi ketertinggalan.
Menurut Iskandar, ada empat sektor yang berpotensi ditawarkan kepada calon investor, yaitu energi atau pembangunan pembangkit listrik, wisata, agro industri, dan investasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) Arun. ”Saat ini sudah ada beberapa perusahaan asing yang membangun pembangkit listrik di Aceh, seperti PT Kamirzu dari Hong Kong dan Hitay Holding dari Turki,” katanya.
Kamirzu akan membangun pembangkit listrik tenaga air di Aceh Timur. Sementara Hitay Holding akan membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Geureudong, Pidie. Ada 12 perusahaan asing yang menyatakan komitmen membangun pembangkit listrik di Aceh.
”Pada 2017, nilai rencana investasi dari perusahaan asing Rp 27 triliun. Realisasi baru Rp 4,7 triliun,” ujar Iskandar.
Realisasi investasi, kata Iskandar, membutuhkan waktu 3-5 tahun setelah penandatanganan komitmen. Rencana investasi modal dalam negeri, tahun lalu, mencapai Rp 19 triliun. Sementara realisasinya Rp 1 triliun.
Potensi
Aceh memiliki potensi energi panas bumi 1.115 megawatt (MW) di 17 titik, tersebar di 8 kabupaten dan kota. Potensi itu belum tergarap maksimal sehingga Aceh masih krisis listrik. Selain potensi panas bumi, Aceh juga menyimpan potensi energi air berkapasitas 2.862 MW.
Investasi di sektor agro industri, kata Iskandar, akan berbarengan dengan KEK Arun. Agro industri yang layak dikembangkan adalah produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO). Saat ini sudah ada investor yang berminat menanam saham untuk pabrik CPO. Produknya langsung diekspor melalui Pelabuhan Arun.
Menurut dia, peluang KEK Arun berkembang pesat terbuka. Infrastruktur bekas kilang LNG Arun siap digunakan. Pengembangan KEK Arun fokus pada empat bidang, yakni minyak dan gas bumi, produksi pupuk NPK, pelabuhan ekspor impor dan pergudangan, serta industri CPO.
Untuk sektor wisata, pemerintah menjadikan Sabang sebagai terminal wisatawan kapal pesiar. Secara infrastruktur Sabang sudah bisa disinggahi kapal pesiar.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf saat meninjau KEK Arun, Jumat (16/2), mengatakan, KEK Arun menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Aceh. (AIN)