BANJARMASIN, KOMPAS — Kapal layar latih KRI Dewaruci akhirnya singgah ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, setelah 65 tahun berlayar ke berbagai belahan dunia. Kapal yang sudah menjadi monumen budaya kemaritiman Nusantara itu sandar di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Rabu (21/2) sore.
Kedatangan kapal layar tiang tinggi buatan Jerman tahun 1953 itu disambut oleh Pemerintah Kota Banjarmasin, Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banjarmasin lainnya. Upacara penyambutan dimeriahkan dengan penampilan kesenian Sinoman Hadrah dan tari Radap Rahayu.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena KRI Dewaruci akhirnya merapat ke Banjarmasin setelah 65 tahun berlayar mengelilingi dunia. ”Ini sebuah penghargaan yang luar biasa. Apalagi, digelar juga open ship sehingga masyarakat bisa mengunjungi dan melihat KRI Dewaruci,” katanya.
Menurut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin Letnan Kolonel Laut (P) Wijayanto, KRI Dewaruci akan berada di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, selama tiga hari, 21-23 Februari. Selama itu, masyarakat bisa mengunjungi dan melihat KRI Dewaruci, dari pukul 08.00 sampai 18.00 Wita.
”KRI Dewaruci singgah di Banjarmasin dalam rangka kegiatan Latihan Praktik Navigasi 3 Taruna Taruni Akademi Angkatan Laut Tingkat III Korps Pelaut Angkatan 64 Tahun 2018. Ada 31 taruna dan 7 taruni yang mengikuti kegiatan tersebut,” katanya.
Komandan KRI Dewaruci Letnan Kolonel Laut (P) Rahardian Rahmadi menyampaikan, KRI Dewaruci kali ini akan berlayar selama 10 hari, dari Surabaya menuju Banjarmasin, kemudian ke Semarang, dan kembali lagi ke Surabaya.
”Meski sudah tidak lagi melaksanakan tugas muhibah ke luar negeri, sampai saat ini KRI Dewaruci masih difungsikan sebagai kapal latih. Tugas pelayaran muhibah ke luar negeri KRI Dewaruci sudah digantikan KRI Bima Suci,” jelas Rahmadi.
KRI Bima Suci sebagai kapal layar latih penerus KRI Dewaruci memiliki spesifikasi yang lebih modern. Kapal buatan Spanyol tersebut dilengkapi alat komunikasi dan navigasi canggih serta alat distilasi air laut.
Selama 65 tahun memperkuat TNI Angkatan Laut (AL), KRI Dewaruci digunakan untuk membentuk karakter kemaritiman taruna dan taruni Akademi AL. KRI Dewaruci juga telah mengukir prestasi dengan melakukan dua kali pelayaran muhibah keliling dunia pada 1964 dan 2012.