PONTIANAK, KOMPAS — Lahan gambut, terutama di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, terus disisir, Selasa (20/2). Langkah itu untuk mencegah kebakaran sekaligus memastikan lahan yang dipadamkan tidak terbakar lagi.
Koordinator Daerah Operasi Manggala Agni Kalbar Sahat Irawan Manik mengatakan, tim Manggala Agni memantau dan menyisir lokasi yang terbakar pada Senin (19/2), yakni di Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya. ”Di daerah itu ada 1 hektar lahan gambut yang terbakar dan telah dipadamkan. Namun, masih dipantau untuk menjaga agar tak terbakar lagi,” katanya.
Tim juga berpatroli rutin di lahan gambut Kota Pontianak dan Kubu Raya serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bagian dari kegiatan pencegahan. ”Rabu (21/2), Manggala Agni akan membentuk masyarakat peduli api (MPA) di Desa Rasau Jaya 3 dan Bintang Mas, Kubu Raya,” ujar Sahat.
Anggota MPA akan diberi pelatihan untuk pencegahan kebakaran dan penanggulangan kebakaran lahan. Desa diharapkan lebih aktif terlibat dalam penanggulangan kebakaran lahan.
Penyisiran juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau. Kepala BPBD Sekadau Akhmad Suryadi mengatakan, hasil rapat koordinasi pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu meminta setiap daerah agar mengutamakan pencegahan.
Penglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal Achmad Supriyadi, dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla, Senin, mengatakan, kebakaran lahan di Kalbar pada 2018 mencapai 147,8 ha. Tahun 2015, luas lahan yang terbakar 74.858 ha, 2016 seluas 1.841,85 ha, dan pada 2017 seluas 454,20 ha.
Titik api bertambah
Di Kalimantan Tengah titik api terus bertambah. Jika pada Senin ada tiga titik api, hari Selasa bertambah jadi 15 titik. Titik api tersebar di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Sukamara.
Menurut Kepala Subbidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Alpius Patanat, status Siaga di Kotawaringin Barat ditetapkan Senin. ”Kami sudah berkoordinasi dengan instansi lain. Direncanakan dikerahkan satu helikopter guna membantu pemadaman lahan yang terbakar,” ujarnya di Palangkaraya.
Berdasarkan data BPB-PK Kalteng, sejak Januari 2018 sampai kini, 83 titik api ada di 14 kabupaten/kota. Ada 482,32 ha lahan yang terbakar. Asap kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Barat sempat mengganggu penerbangan di Bandara Iskandar Kotawaringin Barat di Pangkalan Bun, Senin pagi. (ESA/IDO)