Prajurit TNI AL Dibekali Keterampilan Pertanian dan Perikanan
Oleh
Dahlia Irawati
·3 menit baca
PASURUAN, KOMPAS — Prajurit TNI Angkatan Laut dibekali keterampilan bidang pertanian, perikanan, dan kelautan. Hal itu diharapkan akan menjadi salah satu upaya TNI AL untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
Pembekalan keterampilan bagi anggota TNI AL sudah dirintis sejak 2015 dengan lahan awalnya 20 hektar (ha) di Grati, Pasuruan, Jawa Timur. Saat ini lahan 100 ha dan akan terus dikembangkan menjadi 600 ha. Lahan tersebut merupakan bagian dari 3.579,53 ha lahan milik TNI AL di kawasan Grati, Pasuruan.
Hari Rabu (21/2), Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi secara resmi menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama tiga lembaga tersebut dalam hal pembekalan keterampilan (bektram) TNI AL.
Saat ini ada 4.280 personel terlatih bektram. Mereka nantinya akan disalurkan sebagai tenaga kerja profesional atau didorong menjadi wirausaha mandiri.
”Bektram ini awalnya untuk membekali prajurit aktif yang mau pensiun. Ini dengan mengenalkan kembali kemampuan bidang pertanian, perikanan, dan otomotif. Ini bisa untuk menjadi bekal saat nanti prajurit purnatugas,” kata Ade.
Ke depan, Ade mengatakan, pembekalan keterampilan akan diperluas tidak hanya di Jawa. ”Sekarang TNI AL masih terpusat di Jawa. Ke depan akan disebar, di seluruh wilayah agar berimbang antara jumlah dan luasan wilayah. Sekarang pilot project dipusatkan di sini, merangkul Kementerian KKP, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kemampuan teknis personel,” kata Ade.
Ade berharap hasil didikan di pusat pelatihan pembekalan keterampilan Grati tersebut bisa disebar dan dimanfaatkan guna mengembangkan pulau-pulau terluar Indonesia.
”Hasil didikan di sini nantinya akan digunakan mengisi kekosongan di sana. Tahap awal Jatim dahulu, lalu berikutnya pulau terluar,” kata Ade. Saat ini, menurut Ade, ada 54 pangkalan TNI AL di Indonesia yang akan didorong bekerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah untuk meningkatkan keterampilan prajurit TNI AL.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambut baik upaya peningkatan keterampilan prajurit TNI AL.
”Pembekalan keterampilan bidang pertanian dan perikanan ini otomatis akan membuat para purnawirawan dan prajurit TNI AL mendapatkan keterampilan lain selain berperang. Purnawirawan membekali diri agar bisa menjadi entrepreneur atau pengusaha rumahan untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun. Sementara prajurit TNI AL akan memiliki bekal saat mereka membuka wilayah wilayah baru karena pulau-pulau kita banyak,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Susi mengatakan, model pembekalan keterampilan itu juga bisa diberikan pada prajurit aktif, sebagai bekal untuk membuka wilayah wilayah baru. ”Ini bisa menjadi bekal prajurit saat membuka wilayah baru karena pulau-pulau kita banyak. Ini akan menunjang pemerintah menuju ketahanan pangan, baik pertanian maupun kelautan dan perikanan,” katanya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menyambut baik kerja sama untuk mendukung upaya ketahanan pangan tersebut. ”Kami memiliki Badan Pengembangan Teknologi Pertanian di setiap provinsi yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan terkait ketahanan pangan,” katanya.