Panwaslu Periksa Sekretaris Daerah Sikka dan Empat Aparatur Sipil Negara
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·2 menit baca
MAUMERE, KOMPAS — Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, memeriksa Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Valentinus Sili Tupen dan empat aparatur sipil negara di daerah itu.
Mereka yang diperiksa diduga terlibat mendukung pasangan calon petahana, Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera, dengan cara berfoto bersama dan mengacungkan tiga jari ke depan, simbol mendukung nomor urut pasangan itu. Kasus ini pun dilimpahkan ke Komite Aparat Sipil Negara (ASN) di Jakarta.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sikka Harun Alrazyid dihubungi di Maumere dari Kupang, Kamis (22/2), mengatakan, Sekda Valentinus Sili Tupen bersama empat aparatur sipil negara (ASN) diduga terlibat dalam upaya mendukung calon bupati petahana Yosep Ansar Rera yang berpasangan dengan Rafael Raga (Arag).
Mereka melakukan foto bersama pasangan calon bupati itu sambil mengangkat tiga jari ke depan, sebagai bentuk dukungan kepada Arag.
”Kami telah memeriksa empat ASN termasuk Sekda. Hasil pemeriksaan, mereka tidak benar melanggar Undang-Undang Pemilu, tetapi dari sisi Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Menteri Dalam Negeri, mereka melakukan pelanggaran. Karena itu, kasus itu kami serahkan ke Komite Aparatur Sipil Negara di Jakarta untuk menindaklanjuti,” kata Harun.
Foto bersama petahana dilakukan sekda bersama empat aparatur sipil negara (ASN) seusai peresmian RS TC Hillers Maumere, Selasa (13/2). Empat ASN itu adalah Direktur RS TC Hillers, dr Clara Yosefina Francis, Kepala Bagian Humas dan Protokol Even Edomeko, serta dua anggota staf ASN setempat, yakni Niko Moat dan Fransiskus Nage (ASN).
Sebelumnya Sekda Sikka ini mangkir dari panggilan pertama Panwaslu, Sabtu (17/2), dengan alasan ada urusan keluarga di Larantuka, Flores Timur. Ia baru memenuhi panggilan Panwaslu pada Rabu (21/2).
Harun mengatakan, petahana pun tidak boleh memberi peluang kepada ASN untuk melanggar hukum. Meski masih memiliki kuasa, petahana sendiri mengambil jarak dengan bawahan terkait aktivitasnya sebagai calon.
Pilkada Sikka diikuti tiga pasang calon, yakni Yoseph Ansar Rera-Rafael Raga, Aleksander Longginus-Stefanus Say, dan Fransiskus Roberto Idong-Romanus Woga.
Dosen Universitas Nusa Cendana, Kupang, John Tuba Helan mengatakan, petahana yang melibatkan ASN dalam kampanye memperlihatkan calon petahana itu sangat lemah dalam memimpin dan berpolitik. Ia kurang percaya diri sehingga selalu mengandalkan staf atau bawahan.
”Kalau selama 5 tahun memimpin petahanan bekerja sesuai harapan masyarakat dan dinilai sukses, untuk apa dia harus takut menghadapi lawan-lawan politik lain. Investasi politik selama 5 tahun melalui program kerja, pembangunan, bebas kolusi, korupsi, dan nepotisme, serta kepedulian terhadap masyarakat sudah cukup kuat bagi petahana untuk dipilih kembali,” kata Tuba Helan.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.