CIREBON, KOMPAS — Jalur kereta api dari Cirebon (Jawa Barat)-Purwokerto (Jawa Tengah) dan Cirebon-Semarang (Jateng) ataupun sebaliknya pada Jumat (23/2) siang lumpuh.
Luapan Sungai Cisanggarung tidak hanya merendam rel atau jalur kereta api (KA) antara Stasiun Ketanggungan dan Stasiun Ciledug, tetapi juga merendam jalur KA antara Stasiun Tanjung dan Stasiun Losari.
Sungai Cisanggarung mulai menyentuh rel kereta api di Kilometer 252+5/7 antara Stasiun Ketanggungan dan Stasiun Ciledug pada Jumat dini hari. Rel tidak dapat dilintasi karena sepanjang 1.100 meter terendam di atas 10 sentimeter. Sementara landasan jalur hanyut terbawa derasnya air sepanjang 700 meter.
Akibatnya, menurut Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon Krisbiyantoro, KA yang menuju Purwokerto harus memutar melalui jalur Stasiun Tegal-Slawi-Prupuk.
”Perjalanan KA pun bertambah sekitar sejam dibandingkan jalur normal. Ada 11 KA yang terpaksa memutar,” ujarnya.
Pada Jumat pukul 11.30, banjir mulai menyentuh jalur utara, tepatnya Stasiun Tanjung-Stasiun Losari. Rel pun terendam air setinggi 40 sentimeter. Akibatnya, jalur memutar melalui Stasiun Tegal-Stasiun Losari tidak lagi dapat digunakan. Sebanyak 4 KA yang akan memutar pun tertahan di stasiun setempat.
Hari ini, 84 KA akan melintasi jalur utara, Semarang-Cirebon, sementara jalur selatan akan dilalui 46 KA.
”Saat ini, semua perjalanan di jalur KA selatan (Cirebon-Prupuk-Purwokerto) dan jalur utara KA (Cirebon-Tegal-Semarang) lumpuh total. KA hanya bisa lewat jika air surut,” kata Krisbiyantoro.