SOLO, KOMPAS – Komunitas-komunitas pesepeda dan Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, mendeklarasikan Solo sebagai kota yang nyaman untuk pesepeda di Solo, Minggu (25/2). Namun, untuk menjadikan Solo nyaman bagi pesepeda masih banyak hal harus dibenahi.
“Deklarasi ini sebagai titik awal untuk mewujudkan harapan Solo menjadi kota yang nyaman bagi pesepeda,” kata Didik Santosa Ketua Panitia Penyelenggara Deklarasi Kota Solo Nyaman untuk Pesepeda. Deklarasi ini digelar dalam rangka peringatan HUT Solo ke-273. Deklarasi diikuti 22 komunitas pesepeda di Soloraya atau Solo dan daerah sekitarnya.
Dari sisi infrastruktur, Solo memiliki jalur lambat untuk kendaraan tak bermotor sepanjang lebih kurang 30 kilometer. Akan tetapi kondisi jalur lambat itu kurang terawat, bahkan ada yang diokupasi bangunan liar, dijadikan parkir kendaraan bermotor dan juga kerap dilintas sepeda motor. Hal itu, ujar Didik, membuat pesepeda kurang nyaman menggunakan jalur lambat sehingga terpaksa melalui jalan raya bercampur dengan kendaraan bermotor.
“Karena itu, kami mengharapkan Pemkot Solo memperbaiki jalur lambat yang sudah ada dan memfungsikan jalur lambat itu memang untuk sepeda,” kata Didik yang juga Ketua komunitas Sepeda Onthel Lawas Solo
Didik menilai banyak pengguna kendaraan bermotor juga cenderung kurang menghargai pesepeda. Untuk itu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi untuk menjadikan Solo sebagai kota yang nyaman bagi pesepeda.
Kepala Dinas Pehubungan Solo, Hari Prihatno mengatakan, Pemkot Solo secara bertahap akan memperbaiki jalur-jalur lambat, di antaranya di Jalan Ir Sutami, Jl Dr Radjiman, dan Jalan Adi Sucipto. Jalur sepeda juga akan disterilkan agar tidak dipakai kendaraan bermotor. “Kami juga akan memasang rambu-rambu yang diperlukan,” katanya.