logo Kompas.id
NusantaraBertani Masih Dijauhi
Iklan

Bertani Masih Dijauhi

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LEmXoH2Din3lsW_msbW2v4SMaGI=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F516104_getattachment4f93eafd-33bd-404c-8352-405f9fb52df8507488.jpg
Kompas/Totok Wijayanto

Petani merawat tanaman padinya di Desa Wanoja, Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (25/2).

KUPANG, KOMPAS — Sebagian besar generasi muda di Nusa Tenggara Timur belum tertarik menjadi petani. Bertani masih dinilai sebagai profesi kelas bawah dibanding pegawai negeri sipil. Hal ini antara lain karena sistem pertanian di NTT belum mengangkat kesejahteraan petani. Mereka butuh sosialisasi.

Hal itu dikatakan Direktur Yayasan Penguatan Institusi dan Kapasitas Lokal (Pikul) NTT Tori Kuswardono dalam ”Festival Pangan Lokal, dan Musik”, Sabtu (24/2), di Kupang. Acara ini melibatkan ratusan kaum muda setempat. Menurut dia, sangat sulit mengajak kaum muda di NTT untuk bertani. Profesi petani belum menggugah semangat mereka untuk menekuni secara profesional.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000