MEDAN, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional menembak mati seorang pengedar sabu di Kabupaten Langkat dan menangkap tiga lainnya di Medan, Sumatera Utara. Dari tangan para pengedar disita 15 kilogram sabu dan 79.905 butir ekstasi.
Penangkapan para tersangka dilakukan petugas BNN bersama dengan aparat Kepolisian Daerah Sumatera Utara.
”Para pengedar ini adalah bagian dari jaringan pengedar internasional Malaysia-Indonesia. Mereka mengirim sabu dari Malaysia ke Aceh lewat jalur laut. Dari Aceh, sabu dikirim ke Medan dan sejumlah kota lainnya melalui jalur darat,” kata Direktur Prosekusor dan Psikotropika Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigadir Jenderal Anjan Pramuka di depan ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, Medan, Selasa (27/2).
Anjan menuturkan, kasus tersebut terungkap diawali informasi dari Polis Diraja Malaysia yang menyatakan ada pengiriman sabu dari Malaysia ke Aceh. Berdasarkan informasi tersebut, BNN pun melakukan penyelidikan dalam satu bulan terakhir.
Petugas lalu mengetahui sabu tersebut telah dibawa seorang pengedar berinisial AR alias Amir (23) dari Aceh ke Medan. Amir menginap di sebuah hotel di Jalan Gatot Subroto, Medan.
Petugas lalu menggeledah kamar hotel tersebut dan menangkap Amir, Minggu (25/2). ”Kami menemukan 14,5 kilogram sabu dari kamar tersebut,” kata Anjan.
Petugas lalu menginterogasi Amir untuk mengungkap para pengedar dan barang bukti lainnya. Amir lalu menunjukkan sebuah rumah kontrakan di Medan dan di sana ditemukan 0,5 kilogram sabu.
Tidak berhenti sampai di situ. Petugas pun meminta Amir menghubungi calon penerima sabu itu, yakni DS alias Marpaung (34) dan ZU (35). Ketika hendak menerima sabu tersebut, petugas menangkap keduanya.
”Kami pun menginterogasi para pengedar dan berhasil mendapat informasi bahwa mereka berada di bawah kendali seorang pengedar berinisal AM (26) yang berada di Kabupaten Langkat. Kami berkoordinasi dengan Polda Sumut untuk menangkap pengedar tersebut,” katanya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Komisaris Besar Hendri Marpaung mengatakan, pada hari yang sama, mereka bersama petugas BNN mengejar pengedar AM ke Langkat, yang berbatasan langsung dengan Aceh.
”Kami berhasil menangkap AM di sana. Namun, AM melawan petugas dan berupaya melarikan diri sehingga petugas gabungan terpaksa menembak mati pengedar tersebut,” katanya.
Hendri mengatakan, hingga kini, Sumut masih menjadi pintu masuk dan tempat transit utama sabu dan narkotika dari Malaysia. Dari Medan, sabu itu biasanya dikirim ke beberapa kota di Sumatera hingga ke Jakarta dan sekitarnya.